Ambisi Telkom Jadi Pemain Besar di Industri Data Center

Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom, Bogi Witjaksono menyampaikan, salah satu kunci keberhasilan data center adalah tingkat efisiensi dalam penggunaan energi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 05 Jan 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2023, 20:39 WIB
Telkom Indonesia.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Liputan6.com, Jakarta - Usai melakukan groundbreaking NeutraDC Hyperscale Data Center (HDC) Batam pada Desember 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) semakin memantapkan langkah untuk mengambil porsi dan menjadi pemain besar di industri data center. 

Tak hanya memiliki kapasitas besar dengan standar tier 3 dan 4, HDC Batam ini juga akan menjadi bagian dari ekosistem data center TelkomGroup yang terhubung dengan data center domestik dan internasional, edge data center, dan hyperscale data center di Cikarang.

Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom, Bogi Witjaksono menyampaikan, salah satu kunci keberhasilan data center adalah tingkat efisiensi dalam penggunaan energi. 

“Ke depannya semakin tinggi kemampuan computing dari penghuni data center yang dalam hal ini adalah pemain digital, maka membutuhkan energi yang sangat besar. Untuk itu, para pemain digital tersebut membutuhkan energi yang efisien dan hijau (green). Kita akan buktikan, pada 2024 pertengahan paling lambat data center berbasiskan energi biru dan ramah lingkungan akan ada di Indonesia," kata Bogi dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (5/1/2023).

Terkait dengan teknologi energi terbarukan dan green energy ini, Telkom bekerja sama dengan Medco dan nantinya saat distribusi akan melibatkan PLN.  Telkom juga bekerja sama dengan Singtel yang juga pemain lama data center di Singapura. 

Bersama-sama, kedua pihak siap menangkap potensi kebutuhan spillover demand yang berasal dari Singapura dan sekitarnya, selain juga untuk memenuhi kebutuhan domestik di Indonesia.

 

 

Peluang Telkom

Menteri Erick Thohir Peran Mitratel untuk Wujudkan Indonesia Digital Sangat Krusial
Telkom lewat Mitratel yang menargetkan pembangunan 6.000 menara operator jaringan komunikasi dalam tiga tahun kedepan.

Bogi mengatakan, pada 2030 Indonesia setidaknya membutuhkan minimal 1,200 MegaWatt atau 1,2 GW data center.

Ini menjadi peluang sangat besar yang tidak lepas dari peran demografi yang menyebabkan kebutuhan tersebut kian meningkat. Telkom dalam hal ini dapat menjadi bagian dari pemain dominan dan bergerak cepat untuk membangun ekosistem data center.

"Semua lini kehidupan kita itu ke depan akan menjadi terkoneksi secara digital. Basis datanya diperkirakan dari IoT maupun devices itu jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan kita sekarang yang ada di broadband biasa,” kata Bogi.

Ia menambahkan, Telkom sebagai agen pemerintah dalam hal digitalisasi harus berpikir beyond, tidak hanya membangun data center tapi lebih ke membangun ekosistemnya demi membangun negeri ini untuk digital sovereignty.

Kolaborasi Telkom dan Indosat Percepat Adopsi Teknologi

Layanan Digital
PT Infomedia Nusantara (Infomedia), anak usaha PT Telkom Indonesia (TLKM), mencatatkan pertumbuhan layanan digital hingga 7 kali lipat sepanjang tahun 2021.

Sebelumnya, sejalan dengan program pemerintah, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bersama Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) berkolaborasi untuk dapat memberikan pengalaman digital terbaik bagi masyarakat serta berperan aktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Telkom Indonesia dan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) sebagai perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia berkomitmen untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik kepada masyarakat digital Indonesia dan mengambil bagian dalam pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. 

Kedua perusahaan tersebut berkontribusi pada ekonomi digital dengan membawa inovasi digital masing-masing, meningkatkan literasi digital, dan mempercepat ekosistem digital di Indonesia.

Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah, mengatakan, Telkom sebagai lokomotif digitalisasi di Indonesia selalu ingin memperluas perannya untuk mempercepat adopsi teknologi nasional dan menggerakkan ekonomi digital Indonesia, salah satunya melalui kolaborasi seperti yang saat ini dilakukan dengan IOH. 

"Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan jangkauan, lebih jauh lagi mempercepat adopsi teknologi seperti 5G, Internet of Things, dan industrial metaverse yang akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa depan," kata Ririek dalam keterangan resminya, Senin (14/11/2022).

Dia menambahkan, pada akhirnya, Telkom selalu berupaya mewujudkan visi Presiden untuk Indonesia pada 2045.

 

Transformasi Digital

Indosat Ooredoo
Ilustrasi: BTS Indosat Ooredoo (Foto: Indosat Ooredoo)

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha, mengatakan, IOH lahir dengan tujuan yang lebih besar untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia dengan mempercepat transformasi digital bangsa. 

"Kami terinspirasi oleh filosofi Indonesia yang kuat, gotong royong, yang mencakup keyakinan bahwa kolaborasi tim akan menghasilkan manfaat yang besar. Kolaborasi hari ini dengan Telkom Indonesia merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan pengalaman digital yang luar biasa dan berkelas dunia kepada seluruh pelanggan sekaligus mempercepat transformasi digital Indonesia."

Telkom Indonesia dan IOH berupaya menciptakan inovasi untuk solusi digital, sekaligus menjajaki kemungkinan kemitraan dengan perusahaan teknologi global untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah (UKM) bahkan perusahaan besar untuk tumbuh lebih besar lagi. 

Lebih lanjut, baik Telkom Indonesia maupun IOH bertujuan meningkatkan literasi digital bagi keberlangsungan bisnis digital di Indonesia

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya