Liputan6.com, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) memperkenalkan Direktur Utama baru, Agus Heru Darjono. Agus ditunjuk sebagai Direktur Utama menggantikan Arief Pramuhanto melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan yang digelar Senin 30 Januari 2023 di Aryaduta Menteng, Jakarta.
Agus diketahui sudah lama berkecimpung di industri farmasi. Melansir laman Linkedin pribadinya, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga
Agus sempat menjabat beberapa posisi strategis di sejumlah perusahan farmasi. Sejak 1990 hingga 2011, Agus tercatat pernah bergabung dengan produsen obat-obatan medis yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Pfizer. Selama kurun waktu tersebut, ia sempat mencicipi berbagai posisi, mulai dari medical representative hingga Direktur Marketing.
Advertisement
Pada 2012-2014, Agus menjabar Commercial Operation & Development Director di PT Merck Sharp & Dohme Indonesia, yang juga bergerak dalam bidang manufaktur farmasi. Agus melanjutkan karier pada industri yang serupa dan bergabung dengan PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) sebagai Organization Development Director pada 2014—2015. Dia lalu berganti posisi menjadi Human Resources Development Director di perusahaan yang sama selama 2015—2017.
Sebelum kembali lagi ke PT Darya-Varia Laboratoria Tbk pada 2021, Agus sempat menjabat Presiden Direktur di sebuah perusahaan distribusi farmasi, PT Metro Drug Indonesia atau PT Parazelsus Indonesia pada 2017—2020. Pada 2018–2020, Agus menjabat Chief Operating Officer Commercial Solutions di Zuellig Pharma. Tepat sebelum kembali bergabung dengan PT Darya-Varia Laboratoria, Agus tercatat sebagai Vice President Bernofarm.
Erick Thohir Resmi Tunjuk Agus Heru Jadi Direktur Utama Indofarma
Sebelumnya, PT Indofarma Tbk (INAF) menyelesaikan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Senin, 30 Januari 2023 di Aryaduta Menteng, Jakarta.
Pada rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan susunan manajemen. Rapat menyetujui pemberhentian dengan hormat Arief Pramuhanto sebagai Direktur Utama Indofarma.
Bersamaan dengan itu, pemegang saham menyetujui pengangkatan Agus Heru Darjono sebagai Direktur Utama Indofarma dengan masa jabatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan serta tanpa mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/1/2023), susunan teranyar manajemen Indofarma Tbk menjadi sebagai berikut:
Dewan Komisaris Komisaris Utama: Laksono Trisnantoro
Komisaris: Didi Agus Mintadi
Komisaris Independen: Teddy Wibisana
Komisaris Independen: Achmad Ghufron Siradj
Direksi
Direktur Utama: Agus Heru Darjono
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia: Ariesta Krisnawan
Direktur Produksi dan Supply Chain: Jejen Nugraha
Direktur Sales dan Marketing: Kamelia Faisal
Selain pergantian Direksi, RUPSLB perseroan ini telah memutuskan Pengukuhan Pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: PER-5/MBU/09/2022 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahan- perubahannya.
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: PER-5/MBU/09/2022 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Badan Usaha Milik Negara tersebut bahwa bagi Persero/Perseroan Terbatas yang tidak semua sahamnya dimiliki oleh Negara, Peraturan Menteri tersebut diberlakukan secara langsung oleh Direksi atau melalui pengukuhan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Persero/Perseroan Terbatas yang bersangkutan.
Advertisement
RUPST Indofarma Rombak Susunan Pengurus, Ini Daftar Terbarunya
Sebelumnya, PT Indofarma Tbk (INAF) mengubah susunan pengurus komisaris dan direksi. Hal itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 31 Mei 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022), RUPST PT Indofarma Tbk memutuskan memberhentikan dengan hormat Sahat Sihombing sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia PT Indofarma Tbk. Perseroan menyampaikan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut.
RUPST juga memutuskan menambah nomenklatur direktur sales and marketing PT Indofarma Tbk. RUPST mengangkat Ariesta Krisnawan sebagai Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia PT Indofarma Tbk dengan masa jabatan sesuai ketentuan Anggaran Dasar PT Indofarma Tbk dan peraturan perundang-undangan serta tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Selain itu, RUPST juga mengangkat Kamelia Faisal sebagai Direktur Sales & Marketing PT Indofarma Tbk dengan masa jabatan sesuai ketentuan anggaran dasar PT Indofarma Tbk dan peraturan perundang-undangan serta tanpa mengurangi hask RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Keputusan RUPST juga mengangkat Achmad Ghufron Sirodj sebagai Komisaris Independen PT Indofarma Tbk dengan masa jabatan sesuai ketentuan anggaran dasar PT Indofarma Tbk.
Hal ini juga sesuai dengan peraturan perundang-undangan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Dengan demikian susunan direksi dan komisaris PT Indofarma Tbk:
Direksi
Direktur Utama: Arief Pramuhanto
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan SDM: Ariesta Kurniawan
Direktur Produksi & Supply Chain: Jejen Nugraha
Direktur Sales & Marketing: Kamelia Faisal
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama: Laksono Trisnantoro
Komisaris: Didi Agus Mintadi
Komisaris Independen: Teddy Wibisana
Komisaris Independen: Achmad Ghufron Sirodi
Restrukturisasi Utang, Indofarma Kantongi Pinjaman Rp 355 Miliar dari Bio Farma
Sebelumnya, PT Indofarma Tbk (INAF) merestrukturisasi utang dengan pinjaman dari induk usaha perseroan PT Bio Farma senilai Rp 355 miliar.
"Utang bank refinancing status restruktur, kita akan replace dengan shareholder loan dari induk kami Biofarma sebesar Rp 355 miliar. Ini akan refinancing dengan shareholder,” ujar Direktur Utama PT Indofarma Tbk, Arief Pramuhanto, saat paparan publik ditulis Rabu (1/6/2022).
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), pinjaman Indofarma kepada Bio Farma yang merupakan pemegang saham pengendlai perseroan dengan kepemilikan 80,66 persen senilai Rp 355 miliar. Pinjaman tersebut untuk penutupan pinjaman restrukturisasi kepada Bank Mandiri senilai Rp 249,58 miliar dan kebutuhan modal kerja Rp 105,41 miliar.
Rencana pelunasan utang restrukturisasi pada Bank Mandiri akan dilakukan pada awal Juni 2022 setelah mendapatkan persetujuan dari RUPS perseroan. Rencananya dilakukan sebelum jadwal pembayaran angsuran berikutnya yang jatuh pada 23 Juni 2022. Beban bunga akan dibayarkan dengan memakai cashflow perusahaan dan tidak menggunakan shareholder loan yang diajukan.
“Sumber dana yang akan digunakan perseroan untuk membayar pinjaman dari PT Bio Farma adalah dari cashflow perusahaan yang diharapkan membaik dengan peningkatan upaya collection dan peningkatan penjualan baik tender dan regular,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI.
Adapun shareholder loan itu berjangka waktu enam tahun dan dikenakan bunga pinjaman 6,15 persen p.a. Untuk restrukturisasi pinjaman tersebut minta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar 31 Mei 2022.
Terkait utang dagang. Arief menuturkan,pihaknya melihat satu per satu dan diupayakan skema supply chain financing. Ini dibiayai dari sisi vendor dan customer.
Advertisement