Bursa Saham Asia Semringah Ikuti Wall Street, Investor Menanti Hasil Pertemuan Bank Sentral Jepang

Bursa saham Asia Pasifik menghijau pada perdagangan Jumat, 28 April 2023 mengikuti pergerakan wall street. Investor menanti pertemuan Bank Sentral Jepang.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 28 Apr 2023, 18:19 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2023, 08:24 WIB
Bursa Saham Asia Menguat Tersengat Sentimen Wall Street
Bursa saham Asia Pasifik menanjak pada perdagangan Jumat, 28 April 2023 setelah wall street mencatat kinerja saham terbaik pada 2023. (Foto: Marcus Reubenstein/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat (28/4/2023) setelah wall street mencatat salah satu hari terbaiknya pada 2023. Hal tersebut didukung oleh rilis laba dari raksasa perusahaan teknologi.

Dikutip dari CNBC, investor di Asia akan mengamati dengan seksama hasil pertemuan Bank of Japan atau Bank Sentral Jepang. Pertemuan Bank Sentral Jepang ini yang pertama di bawah Gubernur BOJ baru Kazuo Ueda.

Bursa saham Jepang menguat. Indeks Nikkei 225 menguat 0,86 persen dan indeks Topix bertambah 0,91 persen. Selain pertemuan BoJ, Jepang juga akan merilis data pengangguran pada Maret 2023.

Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,29 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,35 persen. Indeks Kosdaq menanjak 0,28 persen.

Indeks Hang Seng berjangka menguat ke posisi 19.956 dibandingkan penutupan perdagangan terakhir di 19.840.

Sementara itu, indeks harga konsumen di Tokyo menguat dan naik 3,5 persen pada April, berdasarkan data pemerintah. Inflasi tersebut melampaui perkiraan dalam jajak pendapat Reuters yang harapkan kenaikan 3,2 persen pada bulan tersebut setelah mencatat inflasi yang sedikit lebih dingin 3,2 persen pada Maret 2023. Inflasi itu tidak termasuk makanan segar, indeks harga konsumen Tokyo naik 3,5 persen, jauh di atas target inflasi bank sentral 2 persen.

Yen Jepang berada di posisi 133,83 terhadap dolar AS tak lama setelah rilis tersebut. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun mencapai 0,476 persen mendekati batas atas kisaran toleransi bank sentral di atas 50 basis poin dan di bawah 0 persen.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 27 April 2023

Indeks ASX 200 di bursa saham Australia melemah pada perdagangan Kamis, 27 April 2023. (Foto: Marcus Reubenstein/Unsplash)
Indeks ASX 200 di bursa saham Australia melemah pada perdagangan Kamis, 27 April 2023. (Foto: Marcus Reubenstein/Unsplash)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis, 27 April 2023 seiring investor fokus pada pertemuan kebijakan pertama Bank of Japan (BOJ) yang dipimpin oleh Gubernur BoJ baru Kazuo Ueda.

Dikutip dari CNBC, Ueda diprediksi mempertahankan kebijakan moneter yang sangat longgar dari pendahulu Haruhiko Kuroda untuk saat ini, tetapi harapannya dia akan merencanakan jalan keluar dari kebijakan ini pada masa mendatang.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 0,15 persen ke posisi 28.457,68. Indeks Topix bertambah 0,43 persen ke posisi 2.032,51. Indeks ASX 200 merosot 0,32 persen ke posisi 7.292,7.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,44 persen ke posisi 2.495,81 dan indeks Kosdaq ditutup menguat 2,38 persen ke posisi 850,21, bahkan saat raksasa elektronik Samsung Electronics membukukan penurunan laba operasi 94 persen YoY pada kuartal I 2023.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,35 persen, tetapi indeks Hang Seng teknologi terpangkas 0,38 persen. Di bursa saham China, indeks Shenzhen menguat 0,28 persen ke posisi 11.217. Indeks Shanghai naik 0,67 persen ke posisi 3.285,88.

Indeks Singapura melemah 0,3 persen setelah Singapura akan meningkatkan bea materai untuk pembelian properti dengan kenaikan terbesar terjadi pada pembelian properti oleh orang asing.

 

Penutupan Wall Street pada 27 April 2023

Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Ekspresi spesialis David Haubner (kanan) saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham, Kamis, 27 April 2023. Wall street melesat setelah kinerja keuangan Meta Platforms yang lebih kuat dan mengangkat saham teknologi.

Dikutip dari CNBC, Jumat (28/4/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melambung 524,29 poin atau 1,57 persen ke posisi 33.826,16. Indeks Nasdaq bertambah 2,43 persen ke posisi 12.142,24. Indeks S&P 500 melesat 1,96 persen ke posisi 4.135,35. Pada perdagangan Kamis pekan ini, indeks Dow Jones dan S&P 500 catat performa terbaik sejak Januari dan sejak Maret untuk indeks Nasdaq.

Saham META melonjak 13,9 persen setelah perusahaan melaporkan pendapatan kuartalan yang melampaui harapan dan mengeluarkan perkiraan yang optimistis. Beberapa analis menaikkan target harga saham setelah rilis laporan keuangan. Saham nama terkait teknologi lainnya yakni Amazon, Alphabet, Microsoft, dan Apple juga naik.

"Pasar menunggu dengan nafas tertahan untuk big tech. Secara keseluruhan, itu tidak mengecewakan, dan pasar membutuhkan itu,” ujar Chief Global Strategist LPL Financial, Quincy Krosby, dikutip dari CNBC.

Saham menguat di wall street meski data produk domestik bruto (PDB) lebih lemah dari perkiraan, yang mungkin memberi kesan kepada beberapa investor kalau the Federal Reserve (the Fed) dapat segera menyelesaikan kebijakan moneter yang agresif. The Fed dijadwalkan mengumumkan kebijakan terbarunya pekan depan.

 

Ekonomi AS Tumbuh 1,1 Persen

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)
Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Di sisi lain, ekonomi Amerika Serikat tumbuh 1,1 persen pada kuartal I 2023, sementara ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memprediksi pertumbuhan sebesar 2 persen.

Laporan tesebut juga menunjukkan inflasi yang lebih kuat dari perkiraan, dengan harga naik 4 persen dibandingkan perkiraan konsensus sebesar 3,7 persen. Honeywell menguat lebih dari 4 persen usai rilis laporan triwulan yang lebih kuat dari perkiraan wall street. Selain itu, saham Teladoc dan Comcast adalah di antara perusahaan lain yang diperdagangkan lebih tinggi setelah merilis laporan laba.

Akan tetapi, Caterpillar melemah 0,9 persen karena investor khawatir penumpukan persediaan yang menunjukkan permintaan melambat.

Di sisi lain, indeks Dow Jones dan S&P 500 di atas garis mendatarnya pada pekan ini. Sementara itu, indeks Nasdaq naik 0,6 persen dibandingkan periode yang sama. Akan tetapi, indeks Nasdaq tertinggal secara bulanan, dengan turun 0,7 persen. Sementara itu, indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 1,7 persen dan 0,6 persen sejak awal April.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya