Ada Transaksi Ganjil, BEI Selidiki Saham Jelang Penutupan Perdagangan

Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menelaah dan analisis pembentukan harga satu efek terentu pada sesi pra penutupan perdagangan di Jakarta Automated Trading System (JATS).

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Mei 2023, 07:40 WIB
Diterbitkan 30 Mei 2023, 07:40 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menelaah dan analisis untuk identifikasi pembentukan harga satu efek terentu pada sesi prapenutupan perdagangan di Jakarta Automated Trading System (JATS). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menelaah dan analisis untuk identifikasi pembentukan harga satu efek terentu pada sesi pra penutupan perdagangan di Jakarta Automated Trading System (JATS).

“Berkenaan dengan fenomena pembentukan harga satu efek terentu pada sesi pra penutupan di JATS, maka bersama ini dapat kami sampaikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang melakukan tindak lanjut berupa penelaahan dan analisis untuk identifikasi hal tersebut,” tulis Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menuturkan, tindak lanjut ini sebagai upaya BEI untuk menjaga perdagangan efek di bursa agar dapat tetap berjalan dengan teratur, wajar dan efisien.

Mengutip laman BEI, pada masa pra penutupan, Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan ketentuan satuan perdagangan, satuan perubahan harga (fraksi) dan ketentuan auto rejection. JATS melakukan proses pembentukan Harga Penutupan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga Penutupan berdasarkan price dan time priority.

Dalam Pelaksanaan Pasca Penutupan, Anggota Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada Harga Penutupan, dan JATS memperjumpakan secara berkelanjutan (continuous auction) atas penawaran jual dengan permintaan beli untuk Efek yang sama secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga Penutupan berdasarkan time priority.

Pergerakan Saham BEBS Jadi Perhatian

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya ada salah satu pergerakan saham yang menyita perhatian pasar. Saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk (BEBS) yang tiba-tiba melonjak jelang penutupan atau saat pre closing. Padahal sepanjang perdagangan saham Jumat, 26 Mei 2023, saham BEBS bergerak di zona merah. Kemudian saat pre closing saham BEBS naik 9,68 persen ke posisi Rp 340 per saham. Pada perdagangan, tidak ada antrean beli. Akan tetapi, di antrean jual ada harga saham BEBS di kisaran Rp 290-Rp 308.

Pergerakan saham ini juga menyita perhatian pengamat pasar modal sekaligus investor Teguh Hidayat. Melalui akun twitternya @investorgabut, Teguh mengunggah tangkapan layar pergerakan dan perdagangan saham BEBS. Ia juga mempertanyakan mengenai saham BES yang sentuh auto rejection bawah (ARB) tetapi melonjak tiba-tiba saat pre closing.

“Guys, bisa jelasin gmn ceritanya saham BEBS yang ARB seharian tiba2 pas preclosing langsung lompat dgn nilai transaksi Cuma Rp 22 juta? Bukannya agar BEBS ini bisa naik maka bandarnya harus makan semua offernya yg sebanyak sekian juta lot itu?

Pada penutupan perdagangan Senin, 29 Mei 2023, saham BEBS melemah 6,47 persen ke posisi Rp 318 per saham. Saham BEBS dibuka melemah 12 poin ke posisi Rp 318 per saham. Saham BEBS berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 318 per saham. Total frekuensi perdaganagn 72 kali dengan volume perdagangan 108.797. Nilai transaksi Rp 565,3 juta.

Penutupan IHSG pada 29 Mei 2023

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham Senin (29/5/2023). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Dikutip dari data RTI, IHSG melemah tipis 0,09 persen ke posisi 6.681,10. Indeks LQ45 menguat 0,46 persen ke posisi 946,58. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada awal pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.708,36 dan terendah 6.617,23. Sebanyak 344 saham melemah sehingga menekan IHSG. 197 saham menguat dan 207 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.298.745 kali dengan volume perdagangan 20 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.930.

Awal pekan ini, indeks mayoritas sektor saham tertekan kecuali sektor saham kesehatan naik 0,23 persen, sektor saham teknologi bertambah 1,83 persen dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,24 persen.

Sementara itu, sektor saham energi turun 0,66 persen, sektor saham basic susut 0,17 persen, sektor saham industri tergelincir 1,01 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,01 persen dan sektor saham siklikal terpangkas 1,04 persen. Sektor saham keuangan turun 0,23 persen, sektor saham properti melemah 0,30 persen, dan sektor saham transportasi terpangkas 1,54 persen.

Dikutip dari Antara, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM menuturkan, ada beberapa faktor yang mendorong sektor energi ke zona negatif. Hal ini terutama karena penurunan harga-harga komoditas terutama batu bara. Roger perkirakan, penurunan harga batu bara ke depan akan memangkas surplus negara perdagangan Indonesia.

Selain itu, ia menilai, meski negosiasi plafon utang Amerika Serikat sudah terdapat kemajuan, tetapi investor masih menunggu hasil akhirnya.

 

Bursa Saham Asia Pasifik pada 29 Mei 2023

Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan saham Senin, 29 Mei 2023. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat dan pimpinan kongres meraih kesepakatan sementara untuk menaikkan pagu utang. Hal tersebut diputuskan pada pekan ini.

Dikutip dari CNBC, di Jepang, indeks Nikkei 225 menguat 1,03 persen ke posisi 31.233,54. Pada awal sesi perdagangan, indeks Nikkei melompat 2,04 persen. Indeks  Topix melompat 0,69 persen usai alami koreksi dalam empat hari. Indeks Topix ditutup ke posisi 2.160,65.

Di Australia, indeks ASX 200 bertambah 0,87 persen ke posisi 7.217,4 dan melanjutkan reli. Sementara itu, bursa saham Korea Selatan libur. Indeks Hang Seng berlanjut melemah ke posisi terendah, dan merosot 0,92 persen.

Di bursa saham China, indeks Shanghai naik 0,2 persen ke posisi 3.221,45. Indeks Shenzhen merosot 0,8 persen ke posisi 10.822,09, dan merupakan level terendah sejak 1 November 2022.

Bursa saham berjangka Amerika Serikat menguat usai wall street reli pada Jumat pekan lalu. Indeks Nasdaq menguat 0,4 persen. Indeks Dow Jones futures bertambah 0,14 persen. Indeks S&P 500 naik 0,22 persen.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya