Maxindo Karya Anugerah dan Pelayaran Kurnia Lautan Jadi Pendatang Baru di BEI Hari Ini 12 Juni 2023

PT Maxindo Karya Anugerah Tbk akan catatkan saham pakai kode saham MAXI, sedangkan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk pakai kode saham KLAS, Senin, 12 Juni 2023 di BEI.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2023, 08:22 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2023, 08:22 WIB
Maxindo Karya Anugerah dan Pelayaran Kurnia Lautan Jadi Pendatang Bari di BEI Hari Ini 12 Juni 2023
Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yakni PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) pada Senin, 12 Juni 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk (KLAS) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (12/6/2023). Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-41 dan 42 di BEI pada 2023.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Maxindo Karya Anugerah mencatatkan saham perdana dengan kode saham MAXI. Selain itu, Pelayaran Kurnia Lautan Semesta mencatatkan saham perdana dengan kode saham KLAS.

Maxindo Karya Anugerah mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham MAXI akan mencatatkan saham sejumlah 9,61 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 100 miliar.

Sebagai pemanis, Maxindo Karya Anugerah juga secara bersamaan menerbitkan 1 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan dengan perbandingan 1:1. Artinya, tiap pemegang satu saham baru akan mendapatkan satu waran.

Kemudian, harga pelaksanaan waran seri I senilai Rp 100 dan bakal meraup dana sebanyak Rp 100 miliar. Perseroan menunjuk PT Shinhan Sekuritas, Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Seluruh dana yang diperoleh dari IPO dan pelaksanaan waran seri I, setelah dikurangi seluruh biaya-biaya emisi saham akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Adapun modal kerja yang dimaksud adalah terkait dengan pembayaran untuk pembelian bahan baku baik bahan baku langsung maupun bahan baku pembantu, upah tenaga kerja, biaya penjualan dan pemasaran, biaya perawatan dan utilitas serta biaya untuk keperluan kantor.

 


Pelayaran Kurnia Lautan Semesta

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Pelayaran Kurnia Lautan Semesta mencatatkan saham di papan pengembangan dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 540 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham KLAS akan mencatatkan saham sejumlah 2,16 miliar saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 146 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 78,84 miliar. Perseroan menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Perseroan berencana mengalokasikan seluruh dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh perseroan sekitar 70,74 persen dana yang diperoleh akan digunakan oleh perseroan untuk pembelian 4 set kapal (Tugboat) dan tongkang (Barge).

Lalu, sekitar 14,65 persen dana yang diperoleh akan digunakan oleh Pelayaran Kurnia Lautan Semesta untuk penyetoran modal kepada perusahaan anak, yaitu KCL. Selain itu, sekitar 14,61 persen dana yang diperoleh akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional perseroan secara umum.


43 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan dari Sektor Consumer Cyclicals

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).

Adapun sampai dengan 9 Juni 2023, terdapat 40 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 40 emiten itu sebesar Rp 32,7 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 43 perusahaan yang siap debut di Bursa.

Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclicals.

“Hingga saat ini, terdapat 43 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (10/6/2023).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 12 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.

Kemudian 27 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 4 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

  • 4 Perusahaan dari sektor basic materials
  • 9 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
  • 5 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
  • 3 Perusahaan dari sektor energy
  • 1 Perusahaan dari sektor financials
  • 2 Perusahaan dari sektor healthcare
  • 4 Perusahaan dari sektor industrials
  • 3 Perusahaan dari sektor infrastructures
  • 5 Perusahaan dari sektor properties & real estate
  • 4 Perusahaan dari sektor technology
  • 3 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya