Liputan6.com, Jakarta - PT RMK Energy Tbk (RMKE) akan membagikan dividen perdana sejak IPO pada 2021. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diselenggarakan pada Selasa, 20 Juni 2023, pemegang saham RMK Energy menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 30,6 miliar atau setara dengan 8 persen laba bersih tahun buku 2022.
Untuk memastikan ekspansi perseroan berjalan dengan baik, Direktur Keuangan RMK Energy Tbk, Vincent Saputra mengatakan perseroan bakal mengalokasikan sebagian besar laba bersih usaha untuk dana cadangan dan laba ditahan. Selain dibagikan sebagai dividen, sebesar Rp 82,5 miliar dari laba bersih 2022 dialokasikan untuk dana cadangan dan Rp 275,8 miliar dialokasikan untuk laba ditahan.
Baca Juga
Sepanjang 2022, perseroan membukukan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 388,97 miliar. Laba itu melonjak 95,18 persen dari periode 2021 sebesar Rp 199,28 miliar. Raihan tersebut sejalan dengan pendapatan yang berhasil dikantongi mencapai Rp 2,73 triliun pada 2022, tumbuh 46,6 persen dari 2021 sebesar Rp 1,86 triliun.
Advertisement
"Alokasi dana tersebut masih dapat mendanai belanja modal Perseroan tahun 2023 yang ditargetkan sebesar Rp350 miliar. Selain dari pendanaan internal, Perseroan masih terbuka untuk peluang pendanaan dari eksternal ke depannya," kata Vincent dalam keterangan resmi, Selasa (20/6/2023).
Direktur Utama RMK Energy, Tony Saputra menyampaikan, saat ini Perseroan masih fokus melakukan ekspansi dengan membangun hauling road untuk memberikan pelayanan jasa logistik batu bara yang seamless di Sumatera Selatan. Walau demikian, Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen dengan pertumbuhan kinerja operasional dan keuangan yang berkelanjutan ke depannya.
"Pada 2022, perseroan telah mencapai target dengan sangat baik saat perekonomian dunia dan Indonesia masih belum pulih seutuhnya. Pada tahun ini, Manajemen Perseroan optimis untuk meningkatkan kinerja keuangan di tengah normalisasi harga batu bara dengan pertumbuhan volume batubara yang masih tumbuh untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi," kata dia.
Penjualan Batu Bara RMK Energy Naik 47,2 Persen hingga April 2023
Sebelumnya, PT RMK Energy Tbk (RMKE) berhasil membongkar 1,541 train set dengan kapasitas 4,1 juta MT batu bara hingga periode April 2023, atau tumbuh sebesar 21,6 persen YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. RMK Energy juga berhasil memuat 372 tongkang dengan kapasitas 2,9 juta MT batu bara, atau tumbuh signifikan sebesar 43,8 persen YoY.
Direktur Keuangan PT RMK Energy Tbk, Vincent Saputra menjelaskan, peningkatan bongkar dan muat batu bara ini tidak terlepas dari ketepatan waktu bongkar kereta yang lebih cepat 37 menit menjadi 03:21 jam per train set.
"Penggunaan bahan bakar meningkat sebesar 24,6 persen YoY seiring dengan peningkatan volume jasa batu bara, namun rasio penggunaan bahan bakar per ton batu bara menjadi lebih efisien dari 0,99 liter per ton tahun lalu menjadi 0,86 liter per ton pada tahun ini," kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (2/6/2023). Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan berhasil membukukan penjualan batu bara sebesar 827,4K MT batu bara hingga periode April 2023, dengan pertumbuhan sebesar 47.2 persen YoY.
"Rata-rata harga penjualan batu bara pada tahun ini terkoreksi sebesar 20,2 persen YoY, namun Perseroan optimis kinerja segmen penjualan batu bara tahun ini masih akan tumbuh dengan volume penjualan batu bara yang masih terus meningkat mengalahkan efek normalisasi harga," imbuh Vincent.
Advertisement
Penopang Kinerja
Kinerja segmen penjualan batu bara ini juga ditopang oleh pertumbuhan produksi in-house, PT Truba Bara Banyu Enim (TBBE) yang memproduksi 416,7K MT batu bara, meningkat sebesar 64,4 persen YoY sejak beroperasi pada Februari tahun lalu. Produksi batu bara in-house berkontribusi sebesar 50,4 persen total volume penjualan batu bara.
Peningkatan kontribusi penjualan batu bara in-house ini juga menjadi indikator efisiensi yang efektif dengan biaya produksi yang lebih rendah melalui afiliasi kontraktor tambang in-house.
"Kami masih optimistis untuk mencapai target tahun ini dengan pertumbuhan yang sangat baik hingga April 2023. Walaupun terdapat normalisasi harga, kinerja segmen penjualan batu bara juga masih bertumbuh dengan kenaikan volume yang signifikan mengalahkan efek normalisasi harga batu bara," ujar Vincent.
Target Perseroan
Selain itu, segmen jasa juga menjadi penyokong kinerja yang sangat baik tahun ini dengan volume jasa yang juga tumbuh signifikan serta kinerja operasional yang efisien dan efektif.
Direktur Operasional PT RMK Energy Tbk, William Saputra menyampaikan Perseroan menargetkan untuk membongkar kereta dengan 12,4 juta MT dan memuat tongkang dengan 10,8 juta MT dan telah tercapai masing-masing sebesar 32,7 persen dan 26,7 persen hingga April tahun ini.
"Dari segmen penjualan batu bara, Perseroan menargetkan penjualan batu bara sebesar 2,8 juta MT dan telah tercapai sebesar 29,7 persen. Dari total volume penjual batu bara tersebut, Perseroan menargetkan produksi batu bara in-house sebesar 2,1 juta MT dan telah tercapai sebesar 19,8 persen," tambah William.
Advertisement