IHSG Lesu, Harga Saham TKIM Menghijau Hari Ini 8 Agustus 2023

Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menguat di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lesu pada perdagangan Selasa, 8 Agustus 2023.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Agu 2023, 21:26 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2023, 21:26 WIB
IHSG Lesu, Harga Saham TKIM Menghijau Hari Ini 8 Agustus 2023
Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan saham Selasa (8/8/2023). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan saham Selasa (8/8/2023).

Dikutip dari data RTI, pada penutupan perdagangan, saham TKIM menguat 1,76 persen ke posisi RP 7.225 per saham. Saham TKIM dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.125 per saham. Saham TKIM berada di level tertinggi Rp 7.325 dan terendah Rp 7.100 per saham.

Total frekuensi perdagangan 3.651 kali dengan volume perdagangan 76.752 lot saham.Nilai transaksi Rp 55,6 miliar.

Saham TKIM menghijau di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah. Pada penutupan perdagangan saham 8 Agustus 2023, IHSG turun 0,25 persen ke posisi 6.868,81.

Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.915 dan terendah 6.861. Sebanyak 248 saham menguat dan 276 saham melemah. 226 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.205.803 kali dengan volume perdagangan 21,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 9 triliun.

Pada pekan ini, saham TKIM naik 8,24 persen. Sepanjang 2023, saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimiatelah menguat 2,48 persen.

OJK Harap Pasar Modal Dapat Himpun Dana Rp 200 Triliun pada 2023

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengincar penghimpunan dana di pasar modal hingga Rp 200 triliun pada 2023. Sebelumnya, OJK menargetkan penghimpunan dana senilai Rp 170 triliun. 

Namun, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, pihaknya melakukan revisi terkait target penghimpunan dana di pasar modal. 

"Tadinya targetnya Rp 170 triliun, kami sudah revisi menjadi Rp 200 triliun dan saat ini sudah mencapai Rp 162 triliun, alhamdulilah masih empat bulan kedepan dan kami rasa belum perlu untuk merevisi target," kata Inarno dalam konferensi pers, ditulis Jumat (4/8/2023).

Asal tahu saja, realisasi penghimpunan dana di pasar modal pada 2022 tercatat sebesar Rp 267,73 triliun. Artinya, target yang dipasang tahun ini lebih sedikit dibandingkan capaian tahun lalu.

Sementara itu, OJK mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 31 Juli sebesar Rp 162,09 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 57 emiten. Nilai emisi emiten IPO tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian sepanjang 2022 dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan ke-4 global pada semester I 2023. 

Adapun di pipeline, masih terdapat 101 rencana penawaran umum dengan perkiraan nilai sebesar Rp 72,85 triliun dan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 66 perusahaan.

 

Penggalangan Dana Melalui SCF

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UKM, hingga 31 Juli 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 429 Penerbit, 156.916 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 910 miliar. 

Inarno Djajadi mengatakan, sejalan dengan penguatan pasar keuangan global, pasar saham Indonesia sampai dengan 31 Juli 2023 juga mengalami penguatan sebesar 4,05 persen mtd ke level 6.931,36 (Juni 2023 menguat 0,43 persen mtd ke level 6.661,88), dengan non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp2,72 triliun mtd (Juni 2023 outflow Rp4,38 triliun mtd). 

"Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terbesar pada Juli 2023 dicatatkan oleh saham di sektor energi dan sektor basic material. Secara ytd, IHSG tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun (Juni 2023 net buy sebesar 16,21 triliun ytd)," kata Inarno.

 

Rata-Rata Transaksi Saham

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi likuiditas transaksi, rata-rata nilai transaksi pasar saham termoderasi di bulan Juli 2023 menjadi Rp9,66 triliun mtd dan Rp10,24 triliun ytd (Juni 2023 Rp9,64 triliun mtd), dan secara umum di bawah level rata-rata transaksi harian di 2022 yang sebesar Rp 14,71 triliun.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,56 persen mtd dan 7,07 persen ytd ke level 369,17 (Juni 2023 menguat 0,96 persen mtd dan 6,48 persen ytd). Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp 269,79 miliar mtd, dan secara ytd masih tercatat outflow Rp 880,16 miliar.

Pasar SBN masih melanjutkan tren positif dan membukukan inflow investor asing. Pada Juli 2023, non-resident mencatatkan inflow yang sebesar Rp 8,30 triliun mtd (Juni 2023 inflow Rp17,53 triliun mtd), sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,09 bps mtd di seluruh tenor. Secara ytd, yield SBN turun rata-rata sebesar 53,80 bps di seluruh tenor dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp 93,00 triliun ytd. 

Di industri reksa dana, Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana per 31 Juli 2023 tercatat sebesar Rp 516,67 triliun atau naik 1,69 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp4,21 triliun (mtd). Secara ytd, NAB meningkat 2,34 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp1,79 triliun.

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya