Selain Geothermal, Barito Renewables Energy Ingin Kembangkan Teknologi Terbarukan Usai IPO

CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan mengatakan, IPO Barito Renewables akan membawa BREN tidak hanya terbatas pada industri geothermal.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Okt 2023, 12:43 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2023, 12:40 WIB
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini menandai momentum penting dalam perjalanan perusahaan untuk mendukung masa depan energi hijau dan berkelanjutan Indonesia.

CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan mengatakan, IPO Barito Renewables akan membawa BREN tidak hanya terbatas pada industri geothermal tetapi juga menuju ke teknologi terbarukan lainnya, dengan didukung oleh keunggulan operasional yang kuat. 

Ia juga berharap BREN akan menarik mitra, investor, dan bakat baru dalam upaya perusahaan untuk membantu Indonesia mencapai target energi terbarukan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bersih.

"BREN sangat bangga bisa turut berpartisipasi dalam menyediakan solusi energi bersih dan baru terbarukan di Indonesia. Semoga hasil kerja kami ini bisa membuat langit dan udara di Indonesia ini khususnya Kota Jakarta bisa segera bebas dari polusi dan menjadi biru kembali," ujar dia dalam konferensi pers, Senin (9/10/2023).

Tak hanya itu, Barito Renewables Energy juga mengucapkan terima kasih kepada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang selama ini telah menjadi mitra penting bagi BREN dalam mengantarkan energi bersih untuk Indonesia.

"Tidak lupa kami ucap banyak terima kasih atas dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Atas dukungannya hingga terlaksananya IPO ini,” kata dia

 

 

Pemain Utama Energi Baru Terbarukan

Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebagai salah satu pemain utama energi terbarukan di Indonesia, IPO BREN akan menetapkan patokan baru untuk valuasi perusahaan energi terbarukan dan harapannya akan mendorong lebih banyak perusahaan energi terbarukan untuk mencatatkan diri di pasar modal Indonesia. BREN bangga menjadi pelopor dalam menyediakan solusi energi bersih dan terbarukan yang sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Sementara itu, CEO Barito Pacific dan Komisaris Utama Barito Renewables Agus Salim Pangestu mengatakan, pihaknya bangga mengumumkan Barito Renewables sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini menegaskan komitmen perusahaan yang teguh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upayanya menuju transisi energi yang berkelanjutan. 

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada mitra dan investor berharga kami atas kepercayaan mereka kepada kami dan tekad kuat kami untuk mencapai tujuan nol emisi," ujar dia.

Sebagai informasi, Barito Renewables menawarkan 4.015.000.000 saham dengan harga Rp 780 per saham, berhasil mengumpulkan total Rp 3,13 triliun dengan oversubscription sebesar 135,2 kali.

Barito Renewables Energy Patok Harga IPO Rp 780 per Saham

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, calon emiten milik Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk bakal melantai di pasar modal melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). 

Mengutip prospektus perusahaan, Senin (2/10/2023), Perseroan bakal melepas saham ke publik maksimal 4,01 miliar saham dengan nominal Rp 150 per saham. Jumlah tersebut mewakili sebanyak-banyaknya 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan usai IPO.

Saham tersebut ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran dipatok Rp780 per saham. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 3,13 triliun.

Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek. 

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Barito Renewables Energy untuk penyetoran modal kepada STAR. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) sebesar USD 127.835.414.

Selain itu, dana IPO digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023 (Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan tertanggal 25 Agustus 2023, perihal Penunjukan STAR sebagai Pemegang Saham ACEHI (Surat Perseroan).

Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan, yakni kewajiban pembayaran kepada SEOG sebanyak-banyaknya sebesar USD 66.500.000, kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan sebesar USD 6.000.000.

Dana IPO yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa. 

 

Jadi Penghuni Baru di BEI

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya diberitakan, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 9 Oktober 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-69 di BEI pada 2023.

Mengutip laman BEI, Barito Renewables Energy mencatatkan saham perdana dengan kode saham BREN.

Perseroan akan mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 4,01 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham BREN akan mencatatkan 133,786,220,000 saham.

Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 780 per saham. Dengan demikian, perseroan berhasil meraup dana sebanyak Rp 3,13 triliun.

Dalam melancarkan aksinya, calon emiten dengan kode saham BREN menunjuk PT BNI Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan PT OCBC Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi efek.

 

Dana IPO

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi seluruh biaya emisi saham, seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan untuk penyetoran modal kepada STAR. Dana tersebut akan digunakan untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited (Bangkok Bank) sebesar USD 127.835.414.

Selain itu, dana IPO digunakan untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte. Ltd (SEOG) dan Perseroan sebagai pelaksanaan dari Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya yang telah ditandatangani oleh Perseroan, STAR dan SEOG tertanggal 3 Juli 2023 (Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan tertanggal 25 Agustus 2023, perihal Penunjukan STAR sebagai Pemegang Saham ACEHI (Surat Perseroan).

Adapun rincian kewajiban pembayaran berdasarkan Perjanjian Penunjukan dan Penggantian Biaya dan Surat Perseroan, yakni kewajiban pembayaran kepada SEOG sebanyak-banyaknya sebesar USD 66.500.000, kewajiban pengembalian uang muka kepada Perseroan sebesar USD 6.000.000. Dana yang diperoleh Perseroan dari pemenuhan kewajiban oleh STAR akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji, biaya jasa profesional dan biaya sewa.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya