Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau SIG Group dan PT Pertamina Lubricants (PTPL) telah meneken penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dalam rangka pengembangan pelumas industri.
Hal itu dilakukan sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pelumas di seluruh kegiatan operasional SIG Group.Kolaborasi antara kedua perusahaan tersebut merupakan bentuk penguatan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan membuka peluang berbagai bentuk kerja sama lanjutan.
Baca Juga
Adapun kerja sama yang dimaksud adalah riset bersama dan joint product development pelumas dan gemuk (grease) untuk kebutuhan operasional SIG Group, dan pengujian komprehensif di fasilitas Lubricants Technology Center (LTC) milik Pertamina Lubricants.
Advertisement
Selain itu, kerja sama ini juga menjadi wadah untuk knowledge sharing dan transfer data guna mempercepat inovasi produk dari masing-masing perusahaan.
LTC merupakan pusat riset dan inovasi pelumas pertama di Indonesia yang dilengkapi dengan fasilitas modern dan sumber daya manusia profesional dengan lebih dari 200 parameter uji dan tim product development yg kompeten.
Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari menuturkan, kerja sama Perseroan dengan PTPL menunjukkan komitmen SIG yang kuat untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada seluruh kegiatan operasional sebagai bentuk keberpihakan terhadap industri dalam negeri.
Hal ini sekaligus menyukseskan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan oleh Pemerintah, serta penciptaan ekosistem bisnis yang mendukung pertumbuhan dan penguatan perekonomian Indonesia.
Dorong Riset
“Penggunaan produk dalam negeri merupakan inisiatif strategis yang tertuang dalam Sustainability Road Map SIG 2020-2030. Kami mendukung program dan kebijakan pemerintah dalam P3DN dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), untuk pertumbuhan perekonomian nasional dengan cara membuka kesempatan seluas-luasnya bagi industri besar dalam negeri dan usaha kecil menengah, untuk ikut serta dalam bagian rantai pasok SIG,” ujar dia dalam keterangan resminya, Senin (20/11/2023).
Terlebih, Semen Indonesia dan PTPL berbagi nilai yang sama dalam menghadirkan produk kelas dunia. Sehingga sinergi ini membantu Perseroan memastikan keterandalan dan kualitas dalam proses produksi di SIG Group.
Sementara itu, Direktur Sales and Marketing Pertamina Lubricants Sari Istiani Rachmi mengatakan, kerja sama ini akan menjadi langkah penting dalam mendorong riset dan inovasi di industri pelumas yang diprediksi mengalami pertumbuhan sebesar 3 persen setiap tahunnya.
Dalam hal tersebut, PTPL tidak hanya memformulasikan oli yang sesuai dengan spesifikasi dan kerja mesin di unit-unit operasional SIG Group, melainkan juga memenuhi standar global.
"Kami memahami pentingnya riset agar dapat memformulasikan pelumas sesuai dengan spesifikasi dan kerja mesin, khususnya mesin dengan teknologi terkini. Kami adaptif, agile dan cepat dalam merespon kebutuhan konsumen,” kata Sari.
Penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Sales and Marketing PT Pertamina Lubricants, Sari Istiani Rachmi dan Direktur Operasi Semen Indonesia, Reni Wulandari di Yogyakarta, pada Jumat, 17 November 2023.
Advertisement
Kinerja Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada 30 September 2023.
Tercatat bahwa SMGR meraih pendapatan sebesar Rp 27,66 triliun per kuartal III 2023. Angka ini tumbuh 3,98 persen dibandingkan pendapatan SMGR per kuartal III 2022 sebesar Rp 26,60 triliun.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/11/2023), mayoritas pendapatan SMGR hingga kuartal III 2023 berasal dari segmen bisnis produksi semen sebesar Rp 23,97 triliun. SMGR juga membukukan pendapatan dari segmen bisnis non semen sebesar Rp 7,50 triliun. Total pendapatan dari kedua segmen tersebut akan dikurangi oleh eliminasi senilai Rp 4,87 triliun.
SMGR turut mengalami peningkatan beban pokok pendapatan sebesar 8,12 persen YoY menjadi Rp 20,22 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan dengan kuartal III 2022 yakni senilai Rp 18,70 triliun.
Di sisi lain, beban penjualan SMGR berkurang 19,45 persen dari Rp 2,21 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 1,78 triliun per kuartal III 2023.
Per akhir kuartal III 2023, SMGR mengantongi laba bersih periode berjalan sebanyak Rp 1,79 triliun. Hasil ini tumbuh 1,12 persen dibandingkan laba bersih perusahaan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 1,77 triliun.
Total aset SMGR hingga akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 81,68 triliun. Aset ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 32,18 triliun, dana syirkah temporer Rp 2,30 triliun, dan ekuitas sebesar Rp 47,20 triliun.
Jumlah aset SMGR per kuartal III 2023 lebih rendah 1,54 persen dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 82,96 triliun. Saat itu, aset SMGR terdiri atas liabilitas sebesar Rp 33,27 triliun, dana syirkah temporer Rp 2,45 triliun, dan ekuitas Rp 47,23 triliun.
Raup Laba Rp 3,2 Triliun, Semen Indonesia Kuasai 50 Persen Pasar Domestik
Sebelumnya diberitakan, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menjadi idAA+ Positif dari sebelumnya idAA+ Stabil. Kenaikan ini didompleng tren pendapatan laba bersih perseroan yang mencapai Rp 3,231 triliun sejak 2022 lalu.
Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni melaporkan, perusahaan pada tahun lalu berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 15,5 persen menjadi Rp 2,365 triliun dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 2,047 triliun.
Catatan kinerja positif ini berlanjut hingga semester I 2023, dimana Semen Indonesia berhasil membukukan kenaikan laba sebesar 3,1 persen menjadi Rp 866 miliar.
Vita mengklaim, perolehan tersebut semakin memperkuat posisi Semen Indonesia di pasar. Ditunjabg pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor, dan 70.000 toko ritel lebih.
"Tren positif ini membuat kami semakin optimistis dapat mempertahankan kinerja positif pada semester II 2023. Saat ini, Semen Indonesia menjadi pemimpin industri semen nasional dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pasar," ujarnya, Sabtu (19/8/2023).
Selain penguatan pasar, Vita melanjutkan, Pefindo juga menetapkan peringkat IdAA+ untuk Obligasi Berkelanjutan II, serta Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A dan Seri B Tahun 2019 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Seri A dan Seri B Tahun 2022 yang diterbitkan oleh Perseroan.
"Peringkat tersebut menunjukkan kemampuan kuat perusahaan untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, dibandingkan dengan emiten lainnya di Indonesia," ungkap dia.
"Di tengah kondisi pasar semen domestik yang kompetitif, kenaikan peringkat ini jadi pemicu untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang," pungkas Vita.
Advertisement