Emiten Pengelola Gerai Minuman Teguk Serap 73,76% Dana IPO

Emiten pengelola gerai minuman Teguk itu mengantongi Rp 112,17 miliar dari IPO setelah dikurangi biaya penawaran umum.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Feb 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2024, 08:00 WIB
Emiten Pengelola Gerai Minuman Teguk Serap 73,76% Dana IPO
PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) melaporkan penggunaan sejumlah dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) melaporkan penggunaan sejumlah dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Emiten  pengelola gerai minuman Teguk itu mengantongi Rp 112,17 miliar dari IPO setelah dikurangi biaya penawaran umum.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (11/2/2024), perseroan telah mengalokasikan sekitar Rp 82,74 miliar dana IPO untuk berbagai keperluan. Realisasi ini setara 73,76 persen dari seluruh hasil bersih dari IPO. Dengan begitu, dana hasil IPO perseroan kini tersisa Rp 29,43 miliar.

Rincian penggunaan dana, yakni sebesar Rp 38,3 miliar digunakan untuk penambahan dan pengembangan gerai dan foodtruck. Realisasi ini setara 56,91 persen dari yang direncanakan sebesar Rp 67,3 miliar. Kemudian realisasi modal kerja senilai Rp 44,44 miliar, setara 99,05 persen dari rencana alokasi modal kerja sebesar Rp 44,87 miliar.

Sebelumnya, perseroan menawarkan 1,07 miliar saham dengan nilai nominal Rp 16 per saham dalam rangka IPO. Harga penawaran dipatok Rp 110 per saham, sehingga perseroan raih dana Rp 117,85 miliar dari IPO. Rencananya, perseroan akan memakai dana IPO antara lain sebesar 60 persen untuk belanja modal dan sisanya sekitar 40 persen untuk modal kerja perseroan.

Saham TGUK ditutup turun 2,11 persen ke posisi 93 pada Selasa, 6 Januari kemarin. Berdasarkan data RTI, frekuensi perdagangan saham TGUK tercatat sebanyak 2.375 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 35,92 juta lembar senilai Rp 2,43 miliar.

Dalam sepekan, harga saham TGUK mengalami perubahan 0,00 persen. Posisi harga saham TGUK saat ini turun 15,45 dari harga IPO 110 per saham yang resmi tercatat di Bursa pada 10 Juli 2023

 

 

Emiten Pengelola Kedai Teguk Kantongi Pendapatan Rp 100,12 Miliar hingga September 2023

Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi
Ilustrasi Laporan Keuangan, Laba, Rugi. Foto: Freepik/mindandi

Sebelumnya diberitakan, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) atau Kedai Teguk, emiten pengelola gerai minuman kekinian merek Teguk, mencatatkan pendapatan sebesar Rp 100,12 miliar per kuartal III 2023. Pendapatan ini meningkat 4,28 persen year on year (YoY) dibandingkan dengan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 96,01 miliar.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (24/11/2023), mayoritas pendapatan TGUK per kuartal III 2023 berasal dari bisnis minuman sebesar Rp 90,92 miliar. Adapun bisnis makanan menyumbang pendapatan sebesar Rp 9,20 miliar.

Emiten pengelola kedai Teguk mengalami kenaikan beban pokok pendapatan sebesar 26,22 persen YoY menjadi Rp 48,66 miliar per kuartal III 2023, dari sebelumnya Rp 38,55 miliar per kuartal III 2022. Di sisi lain, beban usaha TGUK berkurang 6,45 persen menjadi Rp 45,82 miliar per kuartal III 2023, dibandingkan realisasi kuartal III 2022 sebesar Rp 48,98 miliar.

TGUK turut membukukan beban bunga bank sebanyak Rp 363,35 juta per kuartal III 2023. Padahal, per kuartal III 2022, emiten ini tidak memiliki pengeluaran berupa beban bunga bank.

Lantas, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TGUK menyusut 38,33 persen YoY menjadi Rp 4,15 miliar per kuartal III 2023, dari sebelumnya Rp 6,73 miliar per kuartal III 2022.

Hingga kuartal III 2023, total aset yang dimiliki TGUK berjumlah Rp 198,01 miliar. Angka ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 22,49 miliar dan ekuitas sebesar Rp 175,52 miliar.

 

Pengelola Kedai Minuman Teguk Bidik Pertumbuhan Pendapatan 20 Persen pada 2023

Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)
Ilustrasi laporan keuangan (Foto: Isaac Smith/Unsplash)

Sebelumnya diberitakan, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), pengelola kedai minuman Teguk membidik pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen pada 2023. Ini mengingat, Platinum Wahab Nusantara terus menggenjot ekspansi melalui penambahan gerai pada tahun ini.

Direktur Utama Platinum Wahab Nusantara Maulana Hakim mengatakan, pihaknya mengincar pertumbuhan pendapatan hingga 20 persen usai IPO.

Dalam rangka mencapai target tersebut, perseroan pun menggeber ekspansi pada tahun ini. Salah satunya, melakukan pengembangan bisnis di dalam negeri hingga luar negeri. 

Untuk dalam negeri, perseroan bakal membuka gerai baru di wilayah Jabodetabek dan Surabaya. Sedangkan untuk luar negeri perseroan bakal membuka gerai baru di Amerika Serikat dan juga Filipina. 

"Yang pasti ada dua, penggunaan dana kita alokasikan ke pengembangan store dan menurut kita potensial dan perbaiki supaya dapat experience yang lebih bagus. Dari sisi digital experience ke marketing, lalu ke modal kerja dan kita plan untuk buka selain di Jabodetabek, ke beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagainya," kata Maulana saat ditemui di BEI, Senin (10/7/2023).

Dia bilang, tahun ini akan fokus memperluas jaringan ke Amerika Serikat (AS), karena dinilai sangat prospektif. Sebab, feedback di AS sekarang ini di luar dugaan. Hal itu tercermin dari antusiasme yang tinggi.

"Kami disebut halal boba dan best di Manhattan. Itu membuat kita lebih bersemangat, brand cita rasa lokal bisa go global," kata dia. 

 

Tambah Gerai

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Dengan demikian, perseroan akan menambah gerai Teguk hingga 220 store, termasuk di AS. 

"Plan kami akan tambah tahun ini itu tiga (gerai), karena memang AS berbeda dengan market Indonesia, kita perlu do right thing jadi tidak tergesa-gesa. Cara melihat Teguk sebenarnya lihat dari konsumer behaviour, kami tidak melihat tren produk, kami melihat perilaku konsumen lihat kategori produk channel, area bahkan experience bisa cek di website, kami ada experience produk hasil perilaku konsumen, yaitu es krim suka suka," kata dia.

Sementara itu, anggaran yang dikeluarkan untuk gerai baru sekitar Rp 40 miliar. Sebagaimana diketahui, dana untuk membuka 1 gerai Teguk dibutuhkan belanja modal sebesar Rp 500 juta. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya