RUPS Bulan Depan, Bank Permata Bakal Tebar Dividen?

PT Bank Permata Tbk (BNLI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bulan depan. Jika tak ada aral melintang, RUPST akan diselenggarakan pada 3 April 2024 pukul 13.00 WIB, berlokasi di World Trade Center II (WTC II) Lantai 21, jalan Jendral Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Mar 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2024, 17:10 WIB
Bank Permata
Bank Permata. PT Bank Permata Tbk (BNLI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bulan depan.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Permata Tbk (BNLI) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bulan depan. Jika tak ada aral melintang, RUPST akan diselenggarakan pada 3 April 2024 pukul 13.00 WIB, berlokasi di World Trade Center II (WTC II) Lantai 21, jalan Jendral Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920.

Dalam pengumuman perseroan yang disampaikan pada keterbukaan informasi Bursa, perseroan akan membahas 7 mata acara. Salah satunya penetapan penggunaan keuntungan bersih perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.

Direktur Keuangan Bank Permata, Rudy Basyir Ahmad mengatakan perseroan belum bisa memastikan apakah akan membagikan dividen tahun buku 2023.

"Bank Permata senantiasa menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian modal yang stabil bagi pemegang saham serta optimalisasi struktur permodalan bagi pertumbuhan di masa yang akan datang," kata Rudy dalam paparan publik perseroan, Kamis (7/3/2024).

Sebagai acuan, Bank Permata membagikan dividen senilai Rp 542 miliar atau setara Rp 15 per saham atas laba tahun buku 2022. Dividen tahun buku 2022 itu setara 26,76 laba brsih perseroan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 2,01 triliun.

Adapun untuk tahun buku 2023, perseroan membukukan laba bersih Rp 2,58 triliun. Laba bersih Perseroan naik 28,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,01 triliun. Pada periode ini, Penyaluran kredit kepada masyarakat pada 2023 tumbuh 4,3 persen YoY menjadi Rp 142,2 triliun didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada korporasi 6,1 persen YoY.

Rasio Loan to Deposit (LDR) naik menjadi 74,8 persen pada Desember 2023 dibandingkan 68,9 persen pada Desember 2022. Selain itu,rasio gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Perseroan pada Desember 2023 pada level masing-masing 2,9 persen dan 8,7 persen semakin membaik dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya masing-masing pada level 3,1 persen dan 10,9 persen.

Bank Permata senantiasa menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288% dan 94%. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

Bank Permata Incar Pertumbuhan Kredit 9% di 2024

PermataBank meluncurkan standar baru dalam pengalaman internet banking melalui transformasi dari PermataNet. (Dok Bank Permata)
PermataBank meluncurkan standar baru dalam pengalaman internet banking melalui transformasi dari PermataNet. (Dok Bank Permata)

PT Bank Permata Tbk (BNLI) mengincar pertumbuhan penyaluran kredit hingga 9 persen pada 2024. Target Bank Permata ini lebih rendah dari proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk pertumbuhan kredit perbankan di kisaran 9-11 persen.

"Target penyaluran kredit untuk Bank Permata kami proyeksikan sedikit lebih rendah di kisaran 7-9 persen," kata Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli dalam paparan publik perseroan, Kamis (7/3/2024).

Meski begitu, perusahaan tak menutup kemungkinan penyaluran kredit dapat mencapai pertumbuhan lebih tinggi dari yang ditargetkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. Informasi saja, penyaluran kredit Bank Permata kepada masyarakat pada 2023 tumbuh 4,3 persen menjadi Rp 142,2 triliun.

Rasio Loan to Deposit (LDR) naik menjadi 74,8 persen pada Desember 2023 dibandingkan 68,9 persen pada Desember 2022. Selain itu,rasio gross NPL dan Loan at Risk (LAR) Perseroan pada Desember 2023 pada level masing-masing 2,9 persen dan 8,7 persen semakin membaik dibandingkan pada periode sama tahun sebelumnya masing-masing pada level 3,1 persen dan 10,9 persen.

Bank Permata senantiasa menjaga kebutuhan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, tercermin dari rasio NPL coverage dan rasio LAR coverage masing-masing di level 288 persen dan 94 persen. Bank terus mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah melalui upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

Melalui penerapan manajemen biaya yang disiplin dan efisiensi operasional yang telah dilakukan secara optimal, serta adaptasi cara kerja digital yang lebih agile, Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) yang semakin baik menjadi 51,5 persen pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 55,1 persen.

Bank Permata Raup Laba Bersih Rp 2,58 Triliun, Tumbuh 28,59% pada 2023

Direktur Utama Bank Permata, Ridha D.M. Wirakusumah (kedua dari kiri) dalam paparan publik PT Bank Permata Tbk (BNLI), Kamis (7/3/2024). (Pipit/Liputan6.com)
Direktur Utama PermataBank Meliza M Rusli dalam paparan publik PT Bank Permata Tbk (BNLI), Kamis (7/3/2024). (Pipit/Liputan6.com)

PT Bank Permata Tbk (BNLI) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2023. Laba bersih bahkan tumbuh 28,39 persen sepanjang 2023.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (15/2/2024), PT Bank Permata Tbk membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih tumbuh 9,8 persen menjadi Rp 9,61 triliun pada 2023.

Pada 2022, Perseroan mencatat pendapatan bunga dan syariah bersih Rp 8,76 triliun. Dengan demikian, Perseroan mencatat pendapatan operasional bertambah 9,5 persen menjadi Rp 11,57 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 10,56 triliun.

Dengan pertumbuhan pendapatan itu, PT Bank Permata Tbk mencatat laba bersih Rp 2,58 triliun pada 2023. Laba bersih Perseroan naik 28,39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,01 triliun.

PT Bank Permata Tbk mencatat laba bersih per saham dasar dan dilusi naik menjadi Rp 71 per saham pada 2023 dari 2022 sebesar Rp 56 per saham. Aset Perseroan naik menjadi Rp 257,44 triliun pada 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 255,11 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya