Liputan6.com, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman mengatakan setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh Bursa akan selalu dilakukan review dan juga terbuka untuk selalu menerima masukan dari berbagai pihak. Hal ini termasuk pada kebijakan Full Call Auction (FCA).
“Namun tentunya setiap kajian atau setiap review yang kita lakukan memerlukan waktu untuk meyakinkan hal-hal apa saja yang perlu kita lakukan perubahan,” kata Nyoman di Bursa Efek Jakarta, Senin (10/6/2024).
Baca Juga
Nyoman menambahkan, pihaknya saat ini masih mengumpulkan informasi terlebih dahulu serta usulan dari pihak stakeholder sebagaimana seperti saat menyusun ketentuan full call auction.
Advertisement
Nyoman juga menuturkan setiap kebijakan yang dikeluarkan tidak serta merta akan dilakukan penyesuaian. Menurut dia, yang terpenting adalah masukan bisa didapatkan dari berbagai pihak untuk kemudian dikaji terkait hal-hal apa saja yang akan menjadikan market lebih baik lagi.
“Kita dengan semua stakeholder dari akademisi dari praktisi tentunya harapan dari investor terutama yang eligible investor sehingga harapan kita mendapatkan pemahaman lebih komprehensif untuk kemudian menentukan hal-hal apa yang dapat kita lakukan kita pertimbangkan untuk menjadikan pasar lebih baik lagi,” pungkas Nyoman.
Respons Bursa
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat suara mengenai kritikan yang datang dari berbagai pihak terkait kebijakan Full Call Auction (FCA). Sebelumnya, tampak karangan bunga yang mengular di halaman masuk Gedung Bursa di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Karangan bunga tersebut dikirim oleh investor, berisi protes terhadap implementasi FCA di papan pemantauan khusus. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman mengatakan bahwa Bursa senantiasa menerima berbagai bentuk respon pasar atas kebijakan Bursa.
"Substansi feedback dalam bentuk apapun kami terima. Kami senantiasa lakukan kajian untuk melakukan review kebijakan-kebijakan IDX jika diperlukan," kata Nyoman kepada wartawan, Selasa, 4 Juni 2024.
Kebijakan FCA
Namun, papan karangan bunga yang sempat memenuhi halaman Gedung Bursa hanya terlihat sekelebat saja. Lantaran, pihak keamanan setempat segera membalik papan-papan karangan bunga sehingga tak lagi terbaca apa isinya. Diduga, ada kesengajaan agar papan-papan yang berisi kritik itu segera diberangus.
Sayangnya, Nyoman atau direksi lainnya belum bisa memberi keterangan lebih lanjut saat dikonfirmasi kebenaran mengenai pelarangan memajang karangan bunga tersebut. Alih-alih menanggapi kritik pada papan karangan bunga, Nyoman menegaskan bahwa ada beberapa hal yang sudah disampaikan kepada pemangku kepentingan atau stakeholder mengenai kebijakan FCA.
Pertama, mekanisme Periodic Call Auction pada perdagangan saham papan pemantauan khusus merupakan bentuk perlindungan investor yang diterapkan oleh BEI. Utamanya bagi para investor pemula agar bisa menjadi panduan untuk menentukan keputusan investasinya.
"Bagi existing investor diharapkan dapat mencermati lebih dalam informasi dan update terkini terkait perusahaan sekaligus melakukan analisis fundamental dengan baik serta tepat," kata Nyoman.
Advertisement
Notasi Khusus
Bagi perusahaan tercatat, notasi khusus diberikan agar selalu memenuhi peraturan sehingga dapat meningkatkan pemenuhan tanggung jawabnya kepada investor selaku pihak yang menghimpun dana. Apabila sudah memenuhi seluruh ketentuan pada peraturan, tentunya perusahaan dapat keluar dari papan pemantauan khusus.
"Kebijakan papan pemantauan khusus ini sudah disosialisasikan kepada berbagai pihak serta diimplementasikan dalam 2 tahap, yaitu tahap 1 (hybrid) sejak 12 Juni 2023 dan tahap 2 (FCA) pada 25 Maret 2024," jelas Nyoman.
Sebagai bentuk transparansi bagi investor, Nyoman mengatakan bahwa Bursa menyediakan indikator harga (IEP) & indikator volume (IEV) yang dapat menjadi acuan dalam mengambil keputusan investasi. Berbagai informasi terkait perusahaan tercatat, tersedia di website www.idx.co.id dan dapat diakses oleh investor setiap saat.
Pembukaan IHSG pada 10 Juni 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Senin (10/6/2024). Pergerakan IHSG itu terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.897,95. IHSG sempat berada di zona hijau kemudian berbalik arah ke zona merah. Pada pukul 09.30 WIB, IHSG melemah 0,24 persen ke posisi 6.881. Indeks LQ45 susut 0,16 persen ke posisi 883. Mayoritas sektor saham acuan tertekan.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.913,42 dan level terendah 6.870,85. Sebanyak 267 saham melemah sehingga menekan IHSG. 145 saham menguat dan 183 saham di tempat.
Total frekuensi perdagangan 232.397 kali dengan volume perdagangan 3,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.284.
Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham energi turun 1,09 persen dan pimpin koreksi. Selain itu, sektor saham basic susut 0,05 persen, sektor saham industri terpangkas 0,53 persen, sektor saham siklikal tergelincir 0,34 persen.
Selain itu, sektor saham keuangan merosot 0,39 persen, sektor saham properti terpangkas 0,32 persen, sektor saham teknologi melemah 0,38 persen, dan sektor saham infrastruktur susut 0,67 persen.
Sementara itu, sektor saham nonsiklikal naik 0,15 persen, sektor saham kesehatan bertambah 0,40 persen dan sektor saham transportasi mendaki 0,10 persen.
Pada awal perdagangan, harga saham GOTO stagnan di posisi Rp 58 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 59 dan terendah Rp 58 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.978 kali dengan volume perdagangan 2.414.011 saham. Nilai transaksi Rp 11,4 miliar.
Advertisement