Bursa Saham Asia Menguat di Tengah Sentimen Kebijakan Bank Sentral

Sebagian besar indeks saham acuan di bursa saham Asia Pasifik pada Kamis, 22 Agustus 2024 dan ikuti wall street.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Agu 2024, 09:39 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2024, 09:39 WIB
Bursa Saham Asia Menguat di Tengah Sentimen Kebijakan Bank Sentral
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (22/8/2024). Hal ini di tengah investor menilai data aktivitas bisnis dari Australia, Jepang dan India. (Foto by AI)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis (22/8/2024). Hal ini di tengah investor menilai data aktivitas bisnis dari Australia, Jepang dan India.

Selain itu, Bank of Korea juga mempertahankan suku bunga acuan pada posisi 3,5 persen sesuai harapan. Namun, pelaku pasar akan mencermati pernyataan yang dipakai dalam keterangan resmi nantinya untuk melihat apakah ada pelonggaran kebijakan yang dilakukan bank sentral, demikian mengutip dari CNBC, Kamis pekan ini.

Langkah itu dilakukan setelah the Federal Reserve (the Fed) merilis risalah rapatnya pada Juli. Ringkasan itu mengungkapkan beberapa peserta rapat mengusulkan untuk menurunkan suku bunga pada rapat Juli, ketimbang September.

Namun, sebagian besar peserta rapat pada 30-31 Juli 2024 menyadari jika data terus muncul seperti yang diharapkan, kemungkinan besar pelonggaran kebijakan akan tepat dilakukan pada rapat berikutnya.

Indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 1,03 persen, sedangkan indeks Topix bertambah 0,32 persen. Indeks manajer pembelian gabungan naik menjadi 53 dari 52,5 pada Juli. Adapun sektor manufaktur Jepang kembali tumbuh, sedangkan sektor jasa mengalami ekspansi lebih cepat.

Indeks Kospi di Korea Selatan menguat tipis, tetapi indeks Kosdaq turun 0,53 persen. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,35 persen dan indeks CSI 300 diperdagangkan sedikit di atas garis datar.

Indeks ASX 200 di Australia mendaki 0,25 persen setelah indeks manajer pembelian gabungan di Australia pada Agustus meningkat menjadi 51,4 dari 49,9 bulan sebelumnya, mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan dan didukung meningkatnya aktivitas, demikian disampaikan Judo Bank.

Di wall street, indeks acuan menguat setelah risalah the Fed yang memperkuat harapan penurunan suku bunga dalam waktu dekat.

Indeks S&P 500 naik 0,42 persen sehingga indeks acuan terpaut 1 persen dari rekor penutupan tertinggi sepanjang masa. Indeks Nasdaq melesat 0,57 persen dan indeks Dow Jones bertambah 0,14 persen.

Penutupan IHSG pada 21 Agustus 2024

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu, 21 Agustus 2024. Penguatan IHSG didorong mayoritas sektor saham yang menghijau dan investor asing beli saham Rp 1,79 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,27 persen ke posisi 7.554,59 pada Rabu, 21 Agustus 2024. Indeks saham LQ45 menguat 0,34 persen ke posisi 942,36. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.594,54 dan level terendah 7.543,63. Sebanyak 268 saham menguat. Namun, 295 saham melemah sehingga tahan penguatan IHSG dan 231 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.152.277 kali dengan volume perdagangan 23 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 14,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,79 triliun. Sepanjang 2024, investor asing beli saham Rp 8,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.480.

Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham transportasi. Sektor saham transportasi naik 0,88 persen. Sektor saham properti bertambah 0,75 persen dan sektor saham kesehatan mendaki 0,67 persen. Selain itu, sektor saham energi menguat 0,42 persen, sektor saham industri mendaki 0,25 persen, dan sektor saham nonsiklikal naik 0,04 persen. Selain itu, sektor saham keuangan menguat 0,24 persen.

Sedangkan sektor saham basic turun 0,93 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham siklikal susut 0,28 persen, sektor saham teknologi terpangkas 0,13 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,19 persen.

Sentimen IHSG

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, semua mata tertuju terhadap rilis data Fed Minutes atau naskah dari pertemuan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed periode Juli lalu.

“Serta pidato ketua The Fed Jerome Powell dalam acara simposium ekonomi di Jackson Hole, AS pada Jumat, 23 Agustus 2024," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu. Pada Kamis, 22 Agustus 2024, perwakilan dari bank sentral seluruh dunia akan berkumpul di Jackson Hole, Wyoming AS dalam acara symposium ekonomi tahunan, yang mana ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan pidato pada Jumat, 23 Agustus 2024.

“Pidato Jerome Powell akan dipantau oleh pelaku pasar untuk mencari petunjuk mengenai waktu dan besaran pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini, dan tahun depan,” demikian seperti dikutip.

Selain itu, konflik geopolitik dan prospek penurunan suku bunga acuan di AS juga memperkuat daya tarik aset- aset yang dianggap aman (safe-haven) dan tidak memberikan bunga (non- interest bearing).

Dari Asia, pelaku pasar pada pagi ini mencerna rilis data neraca perdagangan Jepang, yang mana defisit membengkak menjadi 621,8 miliar Yuan pada Juli 2024, dari 61,3 miliar Yuan pada periode yang sama tahun lalu, dan lebih buruk dari estimasi defisit 330,7 miliar Yuan, karena Impor naik 16,6 persen year on yaer (yoy), atau tumbuh lebih cepat dari ekspor yang naik 10,3 persen (yoy).

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mengumumkan hasil dari Rapat Dewan Gubernur (RDG), dengan menahan tingkat suku bunga acuan BI Rate di level 6,25 persen.

Penutupan Bursa Asia pada Rabu 21 Agustus 2024

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham regional Asia pada Rabu sore antara lain, indeks Nikkei susut 111,09 poin atau 0,29 persen ke 37,951,80, indeks Hang Seng merosot 120,07 poin atau 0,69 persen ke 17.391,00, indeks Shanghai terpangkas 10,07 poin atau 0,35 persen ke 2.856,58, dan indeks Strait Times menguat 3,44 poin atau 0,10 persen ke 3.373,76.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya