Penjelasan Bumi Suksesindo soal Viral Video Longsor di Tambang Emas Gunung Tumpang

Viral video longsor tanah dan batu dari Tambang Emas Gunung Tumpang, Banyuwangi, Jawa Timur.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Des 2024, 18:57 WIB
Diterbitkan 03 Des 2024, 18:50 WIB
Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)
Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)

Liputan6.com, Jakarta Viral video longsor tanah dan batu dari Tambang Emas Gunung Tumpang, Banyuwangi, Jawa Timur. Longsor diduga akibat aktivitas blasting oleh anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bumi Suksesindo (BSI). Dalam video yang beredar, material longsor terlihat mengarah ke perairan pantai Pulau Merah.

Menanggapi itu, Government and Public Relations Manager PT BSI, Iwa Mulyawan mengatakan perusahaan selalu melakukan sosialisasi aktivitas peledakan beberapa jam sebelumnya, terutama kepada warga dan pemangku kepentingan dalam radius 500 m dari lokasi peledakan.

"Selain sosialisasi, pemantauan di area luar tambang selalu dilakukan pada saat aktivitas blasting. Aktivitas blasting di Tujuh Bukit Operations selalu dilakukan dalam rangkaian dengan arah lemparan material ke tengah lokasi (menjauhi arah laut)," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (3/12/2024).

Aktivitas Reguler

Blasting atau peledakan merupakan aktivitas reguler di Tujuh Bukit Operations sebagai metode penambangan yang digunakan untuk membuka akses ke deposit mineral berharga.

Aktivitas ini dilakukan secara rutin oleh BSI sejak mulai beroperasi di 2016, sesuai dengan peraturan pemerintah dan secara lebih detail dituangkan dalam SOP, dengan menerapkan praktik pengelolaan tambang yang bertanggung jawab (good mining practice).

Adapun penyebaran partikel halus pada 25 November 2024 diakibatkan perubahan angin dari timur ke selatan, material blasting (bebatuan) tetap mengarah ke dalam area tambang.

 

Hasil Pemantauan

Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)
Tambang PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). (Foto: Merdeka Copper Gold)

Hasil pemantauan tim Lingkungan PT BSI pada 26 November 2024 menunjukkan kondisi laut yang berdekatan dengan aktivitas blasting dalam keadaan normal dan tidak keruh.

"Penyiraman selalu dilakukan di lokasi blasting untuk meminimalkan dampak debu. PT BSI selalu mengambil tindakan perbaikan (corrective action), termasuk mengubah jadwal aktivitas blasting sesuai pemantauan arah angin, jumlah dan ukuran lubang untuk meminimalkan dampak ke masyarakat dan lingkungan," jelas Iwa.

Lebih lanjut, Iwa menekankan PT BSI selalu berkomitmen untuk menerapkan praktik pengelolaan tambang yang memprioritaskan keselamatan dan bertanggung jawab dengan melaksanakan good mining practice, serta terus menerapkan praktik pengelolaan lingkungan yang efektif untuk memahami risiko lingkungan, melestarikan lingkungan, dan mencegah pencemaran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya