BFI Finance Bakal Lunasi Obligasi 227 Miliar di Awal 2025

Kabar gembira bagi pemilik obligasi terbitan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN). Di awal tahun 2025, BFI Finance akan melakukan pembayaran untuk Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2023 Seri B.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Des 2024, 14:27 WIB
Diterbitkan 30 Des 2024, 14:27 WIB
obligasi-131001b.jpg
Ilustrasi obligasi

Liputan6.com, Jakarta Kabar gembira bagi pemilik obligasi terbitan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN). Di awal tahun 2025, BFI Finance akan melakukan pembayaran untuk Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2023 Seri B. Adapun obligasi ini memiliki jatuh tempo pada 27 Januari 2025 dengan nilai Rp 227 miliar.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Keuangan BFIN, Sudjono, menjelaskan bahwa dana untuk pelunasan pokok dan bunga obligasi telah sepenuhnya disiapkan dari dana internal perusahaan.

“Kami telah menyediakan dana pelunasan obligasi dengan jumlah total keseluruhan pokok dan kupon bunga dari obligasi yang akan jatuh tempo. Dana pelunasan obligasi tersebut berasal dari dana internal perseroan yang ditempatkan di rekening giro dan deposito di beberapa bank,” kata Sudjono dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti dikutip (30/12).

Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2023 ini mulai dicatatkan di BEI, pada 30 Januari 2023 dengan total nilai penerbitan sebesar Rp1,1 triliun dengan dibagi menjadi tiga seri.

Untuk Seri A nilainya adalah sebesar Rp617 miliar dengan tingkat bunga tetap 6,25% per tahun dan jangka waktu 370 hari kalender. Untuk Seri A ini, pelunasan telah dilakukan pada Februari 2024 lalu.

Lalu Seri B senilai Rp227 miliar dengan tingkat bunga tetap 7% per tahun dan jangka waktu 2 tahun. Dan untuk Seri C senilai Rp256 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,375% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.

"Manajemen perseroan berkeyakinan, akan dapat melunasi kewajiban kepada pemegang obligasi tepat pada waktunya, baik untuk kupon bunga maupun pokok obligasi," kata Sudjono.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Rating Indonesia obligasi yang diterbitkan oleh BFI Finance tersebut memiliki rating A+(idn) (single A plus). Adapun bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

IMF Sebut Indonesia Berhasil Dongkrak PDB, Ini Tanggapan Menko Airlangga

FOTO: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Suasana gedung perkantoran di Jakarta, Sabtu (17/10/2020). International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 menjadi minus 1,5 persen pada Oktober, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya pada Juni sebesar minus 0,3 persen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) per Oktober 2024 prediksi ekonomi global pada 2024 akan tumbuh pada level 3,2 persen. Pada 2025, ekonomi global bakal stagnan di 3,2 persen.

Bagi negara-negara maju, pertumbuhan ekonomi 2025 diprediksi berada pada level 1,8% serta bagi negara-negara emerging market dan developing economies diproyeksikan pada 2025 berada pada level 4,2%, demikian dikutip dari websire resmi IMF. Sementara itu, IMF prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada level 5,1% pada 2025.

Lewat unggahan resmi akun Instagram @the_imf pada Minggu, 29 Desember 2024, IMF menyebut Indonesia berhasil melakukan transformasi ekonomi dengan luar biasa pada dua dekade terakhir. IMF juga menyatakan Indonesia telah berhasil meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) empat kali lipat dan menurunkan tingkat kemiskinan sepuluh kali lipat selama dua dekade terakhir.

"Hal ini mengafirmasi keberhasilan Indonesia dalam mempertahankan fundamental ekonomi untuk tetap kokoh dan sekaligus memberikan sinyal bagi dunia untuk tetap menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan yang baik bagi investasi,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi unggahan IMF tersebut, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (30/12/2024).

 

Kemakmuran Berkelanjutan

Logo IMF
(Foto: aim.org)

Dibentuk pada Juli tahun 1944 pada Konferensi Bretton Woods, IMF berupaya untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran berkelanjutan bagi seluruh 191 negara anggotanya. Organisasi ini mendukung kebijakan ekonomi yang mendorong stabilitas keuangan dan kerja sama moneter, yang penting untuk meningkatkan produktivitas, penciptaan lapangan kerja, dan kesejahteraan ekonomi.

Dalam akun Instagram tersebut, IMF menyebutkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas di Asia Tenggara dengan 270 juta orang penduduk, membentang 3.300 mil dari barat ke timur yang memiliki jarak sama dari London ke Kabul, telah meningkatkan GDP-nya empat kali lipat menjadi USD 1,4 triliun.

Selanjutnya IMF juga menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia yang hidup dengan pendapatan kurang dari USD 2,15 per hari telah menurun sepuluh kali lipat menjadi kurang dari 2%. Disampaikan juga kota DKI Jakarta mencatat pendapatan yang nyaris setara dengan beberapa negara Eropa seperti Polandia dan Portugal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya