Ketua KPK Puji Film Lola Amaria, Negeri Tanpa Telinga

Menurut Abraham, film yang dibuat Lola ini mengangkat fenomena sosial yang ada di Indonesia.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 16 Agu 2014, 20:45 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2014, 20:45 WIB
Ketua KPK Puji Film Lola Amaria, Negeri Tanpa Telinga
Menurut Abraham, film yang dibuat Lola ini mengangkat fenomena sosial yang ada di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad memuji film Negeri Tanpa Telinga karya sutradara Lola Amaria. Menurut Abraham, film yang dibuat Lola ini mengangkat fenomena sosial yang ada di Indonesia.

"Ini luar biasa dan bisa diapresiasikan. Ini proyek idialiesme, karena  film ini menantang arus pasar. Susah diprediksi untuk dapat menghasilkan finansial tapi menghasilkan karya luar biasa. Film ini dapat pesan dan kekuatan luar biasa," ujar Abraham saat ditemui di galeri foto Jurnalistik di Gedung Antara, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (15/8/2014)

Di film ini, Lola Amaria memang mengangkat kasus korupsi dan perpolitikan yang ada di Indonesia. Abraham pun berharap jika dengan film ini dapat membantu mengurangi kasus korupsi yang ada di Indonesia.

"Fenomena itu film luar biasa terjadi. Ini agar  kedepanya tak seperti itu lagi dan politisi kita lebih benar, intinya sih seperti itu. Menurut saya, seluruh lapisan masyarakat  wajib nonton karena ini hal yang tak boleh ditiru dan harus diperbaiki, supaya setiap orang yang di politik punya integritas," ujar Samad.

Sementara itu, di depan Abraham Samad, Lola mengaku sempat meriset untuk menjadikan skenario dalam cerita di film ini. Lola juga memantau adanya pemberitaan soal politik yang dibumbui dengan seks, dan kekuasaan. "Karena saya kreatif jadi saya kerjakan. Saya memang sudah meriset semuanya," ujar Lola.

Lalu dalam pembuatan filmnya, apakah Lola sempat mendapatkan teror? "Ada sih tapi saya nggak kuatir karena saya bukan penakut, saya juga bukan koruptor dan bukan pelakunya. Jadi, saya seperti korban media, karena media yang selalu beritakan soal itu semua," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya