Stomp Suguhkan Irama dari Barang Sehari-hari di TIM

Menggunakan sapu, tong sampah, panci, tongkat, hingga troli, Stomp berhasil menyemarakkan panggung Taman Ismail Marzuki (TIM).

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 07 Okt 2014, 23:30 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2014, 23:30 WIB
Stomp Suguhkan Irama dari Barang Sehari-hari di TIM
Menggunakan sapu, tong sampah, panci, tongkat, hingga troli, Stomp berhasil menyemarakkan panggung Taman Ismail Marzuki (TIM).

Liputan6.com, Jakarta Aksi grup teater perkusi Stomp di Teater Taman Ismail Marzuki (TIM) sejak 1 hingga 6 Oktober 2014 lalu berlangsung sangat seru. Menggunakan alat-alat seperti sapu, tong sampah, panci, tongkat, hingga troli, grup asal Inggris ini berhasil menyemarakkan panggung.

Salah satu pertunjukan yang ditampilkan Stomp adalah adegan menyapu secara cepat dengan ritme yang dinamis. Tak hanya adegan dengan sapu alias Broom Part yang membuat Stomp tampil menarik di TIM. Mereka juga turut memainkan alat-alat lain secara menarik, dengan barang-barang yang telah disebut di atas, termasuk ember, kain pel, velg mobil, dan pipa plastik.



Grup yang pernah membintangi salah satu iklan minuman soda dan pernah tampil di upacara penutupan Olympic Games London 2012 itu, bahkan turut menggunakan kumpulan koran, pasir, dan air cucian piring sebagai instrumen musik yang terdengar menghentak.

Meskipun instrumen yang dipakai oleh mereka tidak wajar, namun Stomp mampu menghasilkan harmonisasi pukulan yang selalu pas dengan nada-nada yang cukup unik. Bahkan, mereka juga sempat menghadirkan atraksi menggunakan cahaya dari korek api yang menyala secara berurutan oleh delapan personelnya.



Memiliki durasi rata-rata sekitar dua jam, para penonton dimanjakan dengan uniknya para personil Stomp yang selalu mengajak berinteraksi. Mereka terkadang memberi tepukan tangan secara berirama kepada audiens.

Di beberapa bagian, para penonton bahkan secara spontan menjadi pengiring musik Stomp berkat tepukan tangan yang terdengar antusias. Salah satu personel yang memiliki badan tambun terlihat menggelincirkan tubuhnya dengan memakai troli belanja seperti seorang anak kecil.



Menjelang akhir penampilan, para personel Stomp naik ke bagian atas panggung menggunakan velg, drum, papan marka jalan, sampai para personilnya yang menggelantung serta melompat-lompat sembari memukul alat-alat tersebut.

Meski memiliki lebih dari 10 personel, namun STOMP selalu tampil dalam format delapan orang di atas panggung. Selain menyuguhkan akting dan irama perkusi, STOMP juga menyajikan beragam komedi dan tari yang telah memukau lebih dari 15 juta orang penonton di 53 negara dan 5 benua. (Rul/Adt)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya