Berkat Trauma Masa Kecil, Hanung Bramantyo Bikin Film Kartini

Ada satu kejadian memalukan di masa kecil Hanung Bramantyo yang selalu ia ingat tiap datang Hari Kartini.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 10 Mar 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 10:00 WIB
Kartini
Ada satu kejadian memalukan di masa kecil Hanung Bramantyo yang selalu ia ingat tiap datang Hari Kartini.

Liputan6.com, Jakarta Sutradara Hanung Bramantyo akan kembali menghadirkan sebuah film biopik terbarunya, Kartini. Dilihat dari judulnya, jelas sudah bahwa RA Kartini akan menjadi tokoh sentral dalam film ini.

Hari Kartini, ternyata menyimpan satu momen kocak yang sedikit memalukan untuk Hanung Bramantyo. Ini berkaitan dengan kebiasaan merayakannya saat Hanung masih duduk di bangku sekolah.

Dian Sastrowardoyo dalam poster film Kartini. (Instagram/therealdisastr)

"Kan biasa kalau Hari Kartini itu yang perempuan pakai kebaya, yang laki pakai blangkon khas daerah saya, Jogja, lalu pakai sorjan," kata Hanung Bramantyo saat bertandang ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2017).

Hanung menyebutkan, para siswa-siswi yang mengenakan kostum ini lantas mengikuti semacam peragaan busana di atas panggung. Hanya saja, saat tiba giliran Hanung, ia malah mendapat kecelakaan yang membuatnya malu.

"Kan itu ketat sekali kainnya. Saya keserimpet terus jatuh. Wah itu habis saya disorakin. Tiap Hari Kartini saya ingat itu," kata Hanung sambil tersenyum.

Hanung Bramantyo. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Kejadian ini, ternyata membuatnya bertanya-tanya. "Apa iya Hari Kartini itu harus pakai kebaya begitu? Ternyata enggak," ujarnya. Hal ini, membuatnya makin bertanya-tanya tentang sosok Kartini. Ia lantas membaca sejumlah literatur tentang sosok kelahiran Jepara, 1879 silam ini. Hal ini yang kemudian menggelitiknya untuk membuat film Kartini, dan mempelajari lebih lanjut mengenai tokoh pahlawan ini.

Risetnya ini ternyata membuatnya makin kagum dengan tokoh Kartini. Terutama setelah membaca buku Panggil Aku Kartini Saja, tulisan Pramoedya Ananta Toer. Ia melihat pikiran Kartini yang progresif, bahkan masih relevan hingga kini.

"Kartini mengingatkan kita kembali sebagai manusia. Tubuh dan pikiran dia menjadi miliknya sendiri. Banyak perempuan, bahkan sampai sekarang, yang tubuh dan pikirannya tidak menjadi miliknya sendiri, milik orangtua lalu dirawat untuk diserahkan pada lelaki lain," ujarnya Hanung Bramantyo.

"Kartini mengingatkan kita bahwa perempuan memiliki hak untuk memilih kepada siapa saya akan diserahkan," kata Hanung.

Christine Hakim dan Dian Sastrowardoyo di film Kartini. (Instagram/therealdisastr)

Sementara itu film Kartini yang ia garap akan memotret kehidupan Kartini sejak awal masa hidupnya. Mengenai masa kecil Kartini, juga perjuangannya menuntut kesetaraan hak perempuan dan kaum miskin dalam pendidikan.

Dian Sastrowardoyo akan berperan sebagai Kartini di film ini, didampingi oleh Acha Septriasa sebagai Roekmini dan Ayushita yang memerankan Kardinah. Dalam film ini hadir pula Christine Hakim, Deddy Soetomo, Djenar Maesa Ayu, Nova Eliza, Adinia Wirasti, Reza Rahadian, Denny Sumargo, dan lainnya.

Film Kartini akan ditayangkan pada 20 April mendatang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya