Serba-serbi LIDA: Dangdut, Kuliner dan Wisata di Palangka Raya

Pekan ketiga, Minggu 15 Oktober audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) digelar di Palangka Raya Kalimantan Tengah

oleh Telni Rusmitantri diperbarui 21 Okt 2017, 15:20 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2017, 15:20 WIB
Liga Dangdut Indonesia (Foto: Rajana K)
Liga Dangdut Indonesia digelar di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Foto: Rajana K)

Liputan6.com, Jakarta Liga Dangdut Indonesia (LIDA) singgah di Kalimantan Tengah. Audisi LIDA digelar di ibu kota provinsi Palangka Raya, Minggu, 15 Oktober lalu. Audisi penyanyi muda dangdut Indosiar ini memang rencananya digelar di 34 provinsi.

Penyelenggaraan sudah dimulai sejak 1 Oktober. Setiap pekan tim Indosiar menjaring penyanyi muda berusia 15-25 tahun di setiap daerah. Audisi Liga Dangdut Indonesia digelar setiap pekannya. 

Apa yang menarik pada Palangka Raya? Selain antusiasnya ratusan peserta ikut audisi Liga Dangdut Indonesia, di Aula Jayang Tingang, kantor Gubernur Kalimantan Tengah, potensi wisata dan juga keragaman kuliner membuat pengunjung dimanjakan saat singgah di daerah ini. 

Sebut saja hidangan ikan jelawat khas Kalimantan Tengah. Dihidangkannya ada yang dibakar atau dikukus dengan kuah bening. Pulau Kalimantan memang dianugerahi kekayaan alam dari sungai. Makanya tak heran penduduk di Kalimantan Tengah menikmati hidangan lauk pauk dari sungai seperti ikan jelawat ini.

Ikan jelawat panjangnya bisa mencapai 25 sentimeter yang bebas berenang di sungai hampir sepanjang tanah Kalimantan. Daging ikan jelawat yang putih dan lembut berpadu dengan segarnya kuah menghadirkan cita rasa tersendiri.

Masih dari alam yang khas Kalimatan masyarakat Palangka Raya juga mengenal hidangan sayur rotan muda. Ya, Kalimantan adalah hutan tropis kedua terbesar di dunia. Makanya, masyarakatnya mengela tanaman rotan. Lantas bagaimana kalau itu menjadi salah satu hidangan sayuran yang nikmat?

Bayangkan saja di tanah Jawa atau Sumatera mengenal yang namanya rebung atau batang bambu muda. Nah, hampir seperti itu, rotan yang masih muda ini ternyata enak dijadikan sayur manakala diracik dengan bumbu yang pas.

Namanya juhu umbut rotan. Pembuatan makanan tradisional ini membutuhkan tenaga ekstra. Maklum saja karena harus menghilangkan duri-duri yang mengitari batang rotan. Selain itu ada juga kelakai dari daun pakis. 

Dan, bicara soal ikon kota Palangka Raya, pengunjung akan bertemu dengan jembatan Kahayan. Panjangnya yang 640 meter dengan lebar 9 meter membuat jembatan ini tampak gagah tegak berdiri sebagai ikon Palangka Raya. 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya