Liputan6.com, Jakarta Banyak keseruan dalam cerita Seleb di episode ke-7 dan ke-8, Senin sore ini. La Suki, Yayan dan Suti berdiri di samping mobil jemputannya, La Suki melihat Ashanti masuk ke mobil Kafka. Sampai mobil Kafka meninggalkan lokasi shooting, mata La Suki terus mengikuti mobil Kafka menjauh, dengan wajah nelangsa.
Yayan mendekat: "Makanya... mbak bilang juga apa, ndak usah terlalu berharap. Kafka itu orangnya baik, sama semua orang dia baik, bukan cuma sama kamu. Jadi orang nggak usah geeran. Sudah, masuk.
Dalam episode Seleb kali ini juga di ceritakan di dalam mobil yang melaju, La Suki melamun memandang ke luar kaca jendela. "Mbok kamu itu ndak usah mikir yang macam-macam dulu, wong kamu itu baru mulai jadi artis, di Jakarta juga baru sebulan. Belum tahu dunia artis itu seperti apa," kata Yayan kakaknya bernada menasehati.
Advertisement
Baca Juga
"Mbak, kalau menurut mbak, kira-kira Mas Kafka itu ada hati ndak ya mbak sama aku?," tanya La Suki, mendadak mengalihkan pembicaraan. Yayan terperangah sesaat, lalu tertawa. "Kok malah balik ke situ lagi". "Ah mbak Yayan, ditanya malah ngguyu," kata La Suki seolah merajuk, kembali memandang ke luar kaca jendela.Â
Bagaimana kelanjutan Seleb?
Â
La Suki Didatangi Jeng Mirna
Yayan dan La Suki serta Suti sampai kosan turun dari mobil, langsung masuk ke ke dalam gerbang rumah kos. Penjaga kos menghampiri. "Mbak Suki. Itu. Ada yang mau ketemu. Katanya mau bicara.
Penjaga kos dengan menggerakkan tangannya menunjuk ke arah Jeng Mirna yang duduk di sofa, di ruang tamu.Â
Maaf, ibu siapa ya?
Saya Mirna. Suami saya seorang pejabat. Saya ada perlu sama kamu. Kamu La Suki, pemain sinetron yang dari desa itu kan? Bagus. Saya langsung aja.
Jeng Mirna mengeluarkan amplop tebal dari dalam tasnya, dan kembali memandang La suki dengan sinar mata angkuh dan tegas; >Saya sudah tahu kamu calon istri Kafka. Kafka sendiri yang bilang kepada anak saya. Saya minta kamu menjauhi Kafka, kata Jeng Mirna tegas.
Â
Â
Advertisement
Kafka Bilang La Suki Calon Istrinya?
La Suki terperangah. YAYAN juga. Sekilas keduanya saling pandang.
Karena shock mendengar kata-kata Jeng Mirna, La Suki membiarkan saja amplop itu dijejalkan ke tangannya, tidak menerima tapi juga tidak menolak, hanya terdiam.
 Di kamar kosan, La Suki menangis.
Â
Â