Liputan6.com, Jakarta - Seni tradisional dan modern berhasil dikemas dengan cukup memuaskan dalam Harta Karun Warisan Dunia Festival Jatiluwih 2018. Indra Lesmana yang menjadi salah satu pengisi acaranya, turut mengungkapkan kekagumannya selama terlibat dalam acara musik ini.
"Festival Jatiluwih adalah Tradisional Festival yang mengabungkan seni budaya tradisional dan modern seperti blues, jazz world music, dan juga reggae, memang mencoba menampilkan hal yang berbeda," ujar Indra Lesmana kepada para pewarta di Gong Resto Jatiluwih, Tabanan, Bali, baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
Indra Lesmana juga turut menyampaikan bahwa Jatiluwih yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan dunia atau world heritage, merupakan kebanggaan warga Tabanan.
"Festival Jatiluwih digelar sebagai bentuk pelestarian alam dengan nuansa seni dan budaya setempat. Jatiluwih ini sebagai tempat wisata panorama sawah yang identik dengan trekking dan juga hiking. Padahal kalau kita melihat lebih dalam, Jatiluwih ini juga memiliki seni dan budaya serta tradisi produk lokal bambu yang bisa jadi nilai tambah untuk sektor pariwisata. Dan sudah ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia," terang Indra Lesmana.
Tampil Maksimal
Kekaguman Indra Lesmana itu dibuktikan dengan penampilannya yang maksimal di panggung Festival Jatiluwih. Selain Indra, terdapat juga deretan musikus senior top lain seperti Gilang Ramadhan, Leana Rachel, Sound of Mind ft. Ginda Bestari, Andi Bayou, Ito Kurdhi Chemistry, Tropical Transit, Marapu, Miyoshi Masato Project, Ronald Gang, dan Saharadja.
"Kami berharap ke depannya festival ini akan lebih baik lagi, dan tidak hanya dilakukan selama dua hari. Selain mengangkat seni tradisional, juga mampu menjadi magnet bagi wisatawan untuk berkunjung ke Jatiluwih," tuturnya.
Advertisement
Tarian Khas Bali
Berbagai tarian khas Bali turut ditampilkan pada festival tersebut, seperti Tari Bungan Sandat Serasi, Tari Rejang Kolosal, Tari Metangi, Tari Sekar Jagad, hingga Tari Joged Bumbung.
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, turut berharap bahwa Duma Jatiluwih Art & Culture Hill sebagai tempat yang baru dipakai untuk festival tersebut, bisa dijadikan tempat untuk menampilkan kreativitas masyarakat secara rutin.