Liputan6.com, Jakarta - Pasti kamu satu dari sekian orang yang pernah berpikiran, “Bikin film tuh ribet!”. Ya, itu tak sepenuhnya salah, juga tak selamanya benar.
Bukan berarti bikin film itu gampang, tapi banyak orang menilai produksi video apalagi film itu sulit karena butuh kamera dan perangkat yang mahal.
Advertisement
Baca Juga
Faktanya, ada beberapa film yang direkam cuma menggunakan iPhone. Meskipun banyak Android yang menawarkan kamera berkualitas tinggi, kamera iPhone memang lebih superior.
Ponsel Berkualitas
Kualitas kamera iPhone pun dimanfaatkan betul oleh para sineas untuk produksi film. Bikin film pun bisa pakai iPhone. Cek deretannya berikut ini.
Advertisement
Tangerine (2015)
Saat menonton film ini, kamu tak akan sadar bahwa seluruh gambar direkam dengan iPhone 5S. Film bergenre drama komedi asal Amerika Serikat ini tayang pertama kali di Sundance Film Festival pada tahun 2015.
Disutradarai oleh Sean Baker, Tangerine juga mendapat banyak penghargaan dan nominasi. Antara lain Winner Outstanding Independent Feature di Black Reel Awards 2016 dan nominasi Americana Film Fest 2016.
Searching for Sugar Man (2012)
“Memang bisa cuma pakai iPhone menang Oscar?”
Nih, Searching for Sugar Man yang menang Oscar dan BAFTA! Film dokumenter hasil kerjasama Inggris, Swedia, dan Finlandia ini awalnya direkam dengan kamera lawas.
Karena kehabisan dana membeli roll film, produksi dilanjutkan dengan ponsel iPhone aplikasi 8mm Vintage Camera.
Dokumenter ini bercerita tentang dua orang yang menelusuri musisi beken di Afrika Selatan pada tahun 1970-an bernama Rodriguez yang menurut cerita sudah meninggal.
Advertisement
High Flying Bird dan Unsane
Bicara plot twist, nama Steven Soderbergh tak boleh ketinggalan. Tak hanya piawai menyusun ide cerita, Soderbergh cuma bisa memproduksi film bagus dengan perangkat seadanya tapi hasil maksimal. Contohnya Unsane dan High Flying Bird.
Unsane berkisah seorang gadis bernama Sawyer Valentini (Claire Fox) yang mendaftarkan diri ke rumah sakit jiwa setelah konsultasi akibat pengalaman buruk seorang penguntit.
Silanya, penguntit tersebut bekerja di rumah sakit jiwa itu. Sawyer harus membuktikan bahwa kejiwaannya baik-baik saja sambil menghindari teror dari stalker itu. Seluruh adegan Unsane direkam dengan iPhone 7 Plus, lo.
Buat yang suka NBA harus nonton High Flying Bird yang bercerita tentang seorang agen olahraga Ray Burke yang terjebak banyak masalah dan konflik dalam NBA.
Demi menyelamatkan kariernya, Ray menemukan celah yang justru mengubah cara kerja NBA untuk selamanya. Sama seperti Unsane, seluruh adegan di film ini juga direkam dengan iPhone.
Night Fishing (2011)
Sebelum hype film Parasite, Korea sudah membuktikan mampu memproduksi filmnya setara Hollywood lewat film Oldboy yang disutradarai Park Chan-wook. Tak ingin berpuas diri, Park juga membuktikan dirinya bisa memproduksi film dengan kamera iPhone saat memproduksi film Night Fishing.
Film horor fantasi berdurasi 30 menit ini bercerita tentang seorang pemancing yang tak sengaja menangkap dukun wanita di sungai. Seluruh adegan di film ini juga direkam dengan menggunakan iPhone 4.
Tak tanggung-tanggung, Night Fishing berhasil menyabet penghargaan Golden Bear sebagai film pendek terbaik di Berlin International Film Festival.
Tuh kan, banyak bukti yang bisa menjelaskan bikin film yang menuai prestasi tak harus pakai kamera fancy. Cuma dengan iPhone kamu bisa bikin video dengan kesan cinematic.
Apalagi sekarang sudah banyak wadah untuk menyalurkan film. Salah satu yang bisa jadi contoh, Film Pendek Tilik karya Ravacana Films.
Kalau punya ide bikin film pendek atau web series, kenapa enggak dibikin pakai iPhone saja?
Advertisement