Liputan6.com, Jakarta Nama Susi Pudjiastuti viral di tengah kasus penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh KPK. Maklum saja, Susi merupakan mantan Menteri KKP sebelum Edhy Prabowo.Â
Banyak yang penasaran dengan reaksi Susi Pudjiastuti. Sebab selama ini Susi dikenal sebagai sosok yang melindungi bibit lobster dan seluruh kekayaan hayati laut Indonesia.
Seperti dilihat di acara 'Susi Cek Ombak' di channel YouTube MetroTV, Susi Pudjiasusti dimintai tanggapan terkait Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang ditangkap KPK atas kasus korupsi. Namun Susi memilih enggan berkomentar.
Advertisement
Baca Juga
"Bu, tadi itu ada berita besar," kata Don Bosco seperti dikutip dari channel YouTube Live MetroTV.
"Apa itu?" tanya Susi penasaran.
"Berita besar itu rombongan Menteri KKP dan Menteri KKP-nya ditangkap KPK di bandara. Setelah mendengar itu, apa pikiran ibu pertama kali?" kata Bosco.
"Saya baru tahu jam 9. Tapi saya tidak mau komen, ini acara Susi Cek Ombak. Acaranya, senang-senang saja, santai-santai saja, bukan politik gitu lo," ujar Susi tertawa.
Â
Viral
Don Bosco Selamun masih terlihat begitu penasaran dengan reaksi Susi Pudjiastuti, terkait penangkapan Edhy Prabowo. Terlebih lagi, nama Susi sempat viral setelah berita penangkapan Edhy Prabowo.
Namun sayang, Susi masih enggan menanggapi. Terkait namanya yang viral, dia mengaku hal itu sudah biasa.
"Saya tanya karena Menteri KKP yang ditangkap, tapi Ibu Susi yang viral," ucap Bosco.
"Kalau saya viral, sudah sering Bang Don. Netizen itu kan nakal-nakal. Ada Susi ngupil di DPR, beritanya ke mana-mana," tukas Susi.
Â
Advertisement
Dianggap Bertentangan
Selain itu, Don Bosco memancing Susi untuk mengomentari kebijakan Edhy yang bertentangan. Tapi Susi menjawabnya dengan sangat bijak.Â
"Kebijakan bertentangan itu kan hal lumrah, hal biasa. Saya kan cinta lingkungan, orang mengerti tentang ekologi laut. Ya saya mencoba mempertahankan yang saya pikir baik. Jangan ke sana lagi Bang Don," kata Susi.
Â
Para Politisi
Susi yang kini lebih menikmati hari santainya di laut, mengaku tak mau lagi memikirkan soal politik. Dia sampai lupa para politisi yang pernah terima perizinan soal kelautan.
"Pernah dengar nggak, bahwa ada sejumlah politisi terima sejumlah perizinan dan lain-lain?" tanya Bosco.
"Itu sudah ramai lama. Sekarang sudah lupa. Saya tidak pikir lagi. Saya sekarang lebih senang di pulau, berenang, gitu," papar Susi.
Â
Advertisement
Tenggelamkan?
Tak berhenti sampai di situ, Don Bosco kemudian bertanya soal pembudidayaan lobster. Ia ingin tahu sikap Susi mengenai bibit lobster dan pembudidayaannya.
"Lalu sekarang tentang pembudidayaan lobster? Kan itu kan yang selama ini diperjuangkan Ibu Susi. Jangan pura-pura tidak tahu dan pura-pura lupa," cerca Don Bosco tertawa.
Mengetahui dicecar dengan pertanyaan-pertanyaan terkait pemberitaan korupsi ekspor benih lobster, Susi berekasi tak terduga.
"Saya tidak tahu itu sekarang. Pak Don Bosco ini pemirsa, luar biasa. Besok lagi saya tidak mau disuruh acara khusus-khusus. Kali ini saya dibajak sama beliau. Pemirsa bantuin dong, perlu ditenggelamkan nggak ini. Kalau itu, sampai kapan pun biarkan saja lobster besar di laut. Kita tangkap yang besar, itu saja," ujarnya.
Â
Pesan Menyentuh
Susi yang semenjak dulu terkenal menjaga kekayaan dan keanekaragaman hayati, berpesan untuk menyerahkan kehidupan laut pada Tuhan.
"Saya tetap setuju Tuhan yang membudidayakan di laut. Manusia mengambil pada saat besar. Lebih baik lobster dibesarkan oleh laut," pesan Susi.Â
Kabar yang beredar, kini beberapa aturan terkait ekspor bibit lobster sudah dilegalkan. Termasuk dikirim ke Vietnam, yang telah memiliki alat budidaya lobster yang bagus. Menanggapi hal tersebut, sontak Susi mengaku sedih.
"Sedih saya, sedih. Karena lobster besar sudah tidak ada," ungkap Susi lagi.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement