Liputan6.com, Jakarta Belum. KKN di Desa Penari belum berhenti menjaring penonton. Kabar terbaru menyebut, pekan ini, paling lambat Selasa (24/5/2022), karya sineas Awi Suryadi itu akan menembus 8 juta penonton.
Melansir data akun Twitter pemerhati film @bicaraboxoffice, ini membuat film KKN di Desa Penari makin jauh meninggalkan Doctor Strange in the Multiverse of Madness alias Doctor Strange 2.
Produser Manoj Punjabi buka suara soal pencapaian KKN di Desa Penari yang kini menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa, menggulingkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1.
Advertisement
Baca Juga
Ia puas. Makin puas karena prestasi ini dicetak di tengah pandemi Covid-19 yang membuat kapasitas jumlah penonton per studio belum 100 persen. Selain itu lawannya enggak kaleng-kaleng, Doctor Strange 2.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menang Dari Doctor Strange 2
“Puasnya bukan hanya karena film ini terlaris, tapi film terlaris (yang terjadi) di pandemi Covid-19. Lebih puas lagi, terlaris saya bisa menang dari Doctor Strange 2. Film Indonesia bisa menang dari Marvel, belum pernah dalam sejarah,” katanya.
“Saya tahu di kemudian hari bakal ada film lain yang terlaris lagi dan saya mau itu terjadi. Mudah-mudahan dari MD Pictures lagi. Kalau pun dari lain orang, it’s oke. Itu bagian dari kompetisi. Di atas langit ada langit, no problem,” ujar Manoj Punjabi.
Advertisement
Yang Mulanya 525 Ribu
Berbincang dengan Showbiz Liputan6.com di Jakarta, baru-baru ini, ia mengenang kali pertama Doctor Strange 2 dirilis di bioskop. Jumlah layar KKN di Desa Penari drop dan membuat jumlah penonton harian merosot.
“Yang mulanya kita mencapai 525 ribuan penonton turun jadi 320 ribuan. Kalau enggak ada Doctor Strange 2 bisa 700 ribuan penonton per hari. Saya enggak ada problem,” ia mengingat.
Konten Yang Bicara
Kondisi berbalik sepekan kemudian. Fenomena war ticket, jastip hingga antre pakai helm membuat jumlah layar film yang dibintangi Tissa Biani dan Adinda Thomas meroket lagi.
“Itu artinya, konten yang bicara. Dan ini film Indonesia, oh saya bangga dan puas. Tolong, film Indonesia punya standar yang tinggi. Bukan lagi dibilang film Indonesia untuk (kelas) bawah. Jakarta sambutannya luar biasa,” pungkasnya.
Advertisement