Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari setelah ibu dan adiknya terkonfirmasi tewas akibat kecelakaan Kapal Motor (KM) Tiana di perairan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT, Selasa, 28 Juni 2022, selebgram Ayu Anjani buka suara.
Seperti diketahui, keluarga Ayu Anjani pelesir ke NTT. Salah satu momen dihabiskannya di KM Tiana yang mengangkut 18 penumpang lalu mengalami kecelakaan. KM Tiana tenggelam, 2 orang dilaporkan tewas.
Sabtu (1/7/2022) lewat akun Instagram terverifikasinya, Ayu Anjani mengunggah sejumlah status teks berisi uneg-uneg setelah mendengar pengakuan seorang anak buah kapal (ABK) KM Tiana.
Advertisement
Baca Juga
Ia menyebut adik laki-laki dan ayahnya berupaya membantu menyelamatkan para tamu lain yang ada di deck atas. Total ada 15 tamu termasuk adik perempuannya yang selamat, bersama suami dan dua anaknya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Guide Tidak Mempedulikan
“Adik laki-laki dan papa saya menyelamatkan tamu-tamu lain di deck atas (total 15 tamu termasuk adek perempuan saya yang selamat beserta dua anak dan suaminya). Sedangkan ABK dan guide menyelamatkan dirinya sendiri dan barang-barang saja!” tulisnya.
“Bahkan guide-nya tidak mempedulikan adik saya (Anne) dan suaminya saat teriak minta tolong di cabin deck tengah saat masih terjebak di dalam cabin. Dia tidak berusaha untuk memecahkan kaca cabin,” Ayu Anjani menyambung.
Advertisement
Hanya Berdiri...
Dalam status teksnya, Ayu Anjani menuding guide tak berbuat apa-apa kala menyaksikan para penumpang kapal tak berdaya menghadapi situasi darurat. Inilah yang disesalkan selebgram dengan 500 ribuan pengikut itu.
“Hanya berdiri melihat adik dan keponakan saya terkurung di dalam cabin dengan air yang sisa sejengkal dari kepalanya. Sampai akhirnya adik laki-laki saya (Bram) mendengar teriakan mereka dan masuk dari pintu balkon samping,” cuitnya.
Untungnya Ada Pintu Balkon
Ayu Anjani menggambarkan posisi pintu utama ada di sebelah kanan kapal dan sudah terendam air. Kondisi ini tidak memungkinkan mereka untuk berenang ke bawah, keluar dari pintu utama, bersama anaknya yang masih usia 2-4 tahun.
“Untungnya ada pintu balkon depan jadi dievakuasi melalui pintu balkon cabin,” pungkas Ayu Anjani. Saat artikel ini disusun, belum ada tanggapan resmi dari polisi maupun pihak terkait.
Advertisement