Liputan6.com, Jakarta Istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya syok berat mendengar kabar putranya, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril hilang di Sungai Aare, Swiss, 26 Mei 2022. Jenazahnya ditemukan 14 hari kemudian.
Mengenang tragedi ini, Atalia Praratya tak dapat menahan hati. Baginya, tak ada alasan apa pun bagi Eril meninggal di usia kepala dua. Ia berkontemplasi lalu beroleh kesimpulan, bahwa inilah ajal.
“Jadi ketika itu saya berpikir, ini betul-betul tidak ada alasan apa pun. Jadi ketika itu saya berpikir bahwa oh ini yang dinamakan ajal,” kata Atalia Praratya yang akrab disapa Bu Cinta.
Advertisement
Baca Juga
Atalia Praratya dan Ridwan Kamil Kenang Momen Terakhir Bersama Sang Putra Eril, Mulai Suka Foto dan Wewangian
Sederet Public Figure yang Pergi Haji Tahun 2022, Ada Ridwan Kamil hingga Shireen Sungkar
Ziarah, Pamit dan Berdoa di Makam Eril, Ridwan Kamil: Saya Akan Berhaji Atas Nama Emmeril Kahn Mumtadz
Selama beberapa hari, ia melakukan komtemplasi dan teringat bahwa ajal sejatinya telah ditentukan sejak manusia lahir. Tak ada yang tahu kapan ajal menjemput kecuali Tuhan Semesta Alam.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Karena Ajal
“Karena ajal itu sudah ditentukan sejak di dalam kandungan. Maka ketika Allah berkehendak untuk mengambil yang menjadi milik-Nya, tidak ada alasan apa pun. Ya bagaimana Allah saja,” urainya.
Melansir dari video interviu di kanal YouTube Mata Najwa, Rabu (6/7/2022), Atalia Praratya berupaya mencari ketenangan hati dengan membuka segala kemungkinan beberapa jam sebelum Eril hilang.
Advertisement
Saya Kekepin
“Maka saya bilang begini: Oh kalau begitu memang ini sudah waktunya. Pada saat itu pun, ketika saya katakan: Aa sudah di kamar saja, Aa dikunci pintunya. Aa saya selimuti dengan selimut terus dia enggak bisa ke mana. Saya kekepin, saya rangkul dia,” ulas Atalia Praratya.
Kesimpulannya, sekeras apapun manusia menghalangi ajal datang, tak akan berhasil. Di fase ini, Atalia Praratya melakukan penerimaan diri. Legawa kemudian terbit di sanubarinya.
Kalau Waktunya Sudah Tiba
“Kalau waktunya sudah tiba, dia akan tetap. Allah akan memanggilnya. Itu yang sebenarnya membuat saya rilis. Itu yang pelan-pelan saya mulai bisa menerima bahwa memang ini kehendak Allah,” ia menyimpulkan.
“Apalagi diakhiri dengan begitu banyak cerita indah, bermunculan kebaikan-kebaikan (yang pernah dibuat semasa hidupnya). Itu semakin rilis, semakin tenang hati itu,” pungkas Atalia Praratya.
Advertisement