Cerita Alfin Habib Wakili Indonesia di Joza Fest 2024 Singapura, Terharu Disambut Hangat Penonton

Predikat sebagai 'Lord of Melayu' tampak begitu lekat pada Alfin Habib. Terbukti, pelantun lagu "Hilang Saat Terang" itu didapuk memeriahkan event Joza Fest 2024 di Singapura baru-baru ini.

oleh Hernowo Anggie diperbarui 03 Sep 2024, 18:40 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2024, 18:40 WIB
Alfin Habib
Alfin Habib

Liputan6.com, Jakarta - Predikat sebagai 'Lord of Melayu' tampak begitu lekat pada Alfin Habib. Terbukti, pelantun lagu "Hilang Saat Terang" itu didapuk memeriahkan event Joza Fest 2024 di Singapura baru-baru ini.

Event ini merupakan  lanjutan dari perkumpulan Melayu Serumpun yang sebelumnya digelar di bulan Juni. Alfin Habib tentunya merasa senang dan bangga dapat mewakili Indonesia pada acara tersebut.

Kebahagiaan Alfin Habib bertambah tebal mendapati besarnya antusias penonton melihat aksi panggungnya. Bahkan, Alfin Habib terharu melihat para penonton tak segan bernyanyi bersamanya.

"Pas tampil pun aku disambut sangat hangat di sana, beberapa lagu pun mereka ikut nyanyi bersama, wah pokoknya aku terharu deh," ujar Alfin Habib kepada pewarta di Jakarta, Minggu (1/9/2024).

 

Tentang Joza Fest 2024

Alvin Habib
Alvin Habib

Lebih lanjut Alvin Habib menceritakan suasana Joza Fest 2024, yang kental dengan budaya Melayu. Tak hanya dari segi musik, tarian hingga makanan khas Melayu disajikan di acara tersebut.

"Kemarin aku benar-benar melihat leburan berbagai budaya Melayu di sana, mulai dari musik, tarian dan juga makanan dan lainnya," ungkapnya.

 

Budaya Melayu yang Luas

Melihat keanekaragaman yang disuguhkan membuat Alfin Habib tersadar tentang luasnya budaya Melayu. Apalagi setiap daerah memiliki kekhasannya masing-masing.

"Habib tersadar bahwa budaya melayu ini luas sekali cakupannya dan tiap daerah juga punya sentuhannya sendiri," akunya.

 

Banyak yang Dipelajari

Menurut Habib, banyak hal yang dapat dipelajari dari Joza Fest 2024 ini. Kekhasan yang berbeda dari setiap daerah, tetap menuju pada satu tujuan, budaya Melayu.

"Di sini kita harus bisa belajar, bahwa dalam setiap perbedaan kita perlu melihat persamaannya," ucap Alfin Habib.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya