Liputan6.com, Jakarta Yang mencuri perhatian dari Lyodra Ginting saat tampil di misa akbar bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2024), bukan hanya kualitas vokal. Busana Karo Batak yang dikenakannya pun memenangkan hati netizen.
Busana Karo itu rancangan desainer Lisa Ju. Dalam pernyataan tertulisnya, kemarin, Lisa Ju, menjelaskan makna adibusana Karo Batak yang dipakai Lyodra Ginting dalam misa akbar yang dihadiri lebih dari 86 ribu umat Katolik.
Baca Juga
Mengunggah potret Lyodra Ginting berbusana Batak Karo atau Karo Batak, Lisa Ju merasa terhormat mahakaryanya dipakai sang diva untuk misa akbar bersama Paus Fransiskus. Ini momen bersejarah baginya sebagai seniman.
Advertisement
“Merupakan kehormatan bagi saya menciptakan mahakarya busana untuk @lyodraofficial yang sangat berbakat, memukau hadirin dengan suaranya yang penuh perasaan di Misa Paus @franciscus di stadion Jakarta selama kunjungannya ke Indonesia hari ini,” tulisnya.
Merangkul Kekayaan Warisan Budaya
Setelahnya, Lisa Ju menjelaskan bahwa gaun adibusana yang dipakai pelantun “Sang Dewi” adalah perpaduan tradisi Nusantara dengan keanggunan sentuhan modern.
“Merangkul kekayaan warisan budaya Karo Batak, gaun adibusana ini dengan indah memadukan tradisi dengan keanggunan modern. Dihiasi dengan hiasan bunga kristal yang rumit,” urai Lisa Ju.
Advertisement
Harmoni Masa Lalu dan Kini
“Setiap jahitan dan detail melambangkan harmoni masa lalu dan kini, menciptakan karya abadi yang mewujudkan keanggunan sekaligus kekuatan,” Lisa Ju membeberkan.
Berwarna dasar merah yang merefleksikan keberanian dan detail kuning keemasan termasuk di bagian penutup kepala, penampilan Lyodra Ginting di GBK Senayan Jakarta jelas mencuri perhatian.
Mewujudkan Esensi Sejati
Lisa Ju menerangkan, ada tiga esensi dalam busana Karo Batak Lyodra Ginting. Makna ini sejalan dengan pesan persatuan dan perdamaian yang dibawa Paus Fransiskus ke Indonesia.
“Saat Lyodra menghiasi panggung dengan gaun ini, ia mewujudkan esensi sejati dari (pertama) kebanggaan budaya dan ekspresi artistik, (kedua) menyebarkan kegembiraan dan (terakhir) persatuan melalui musik,” tutupnya.
Advertisement