Liputan6.com, Los Angeles - Kasus hukum yang kini membelit Diddy, bikin geger publik selama beberapa hari terakhir. Pasalnya, kejahatan seksual yang didakwakan kepadanya, sungguh mengerikan dan telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Salah satu hal yang menarik perhatian publik, adalah seribu botol baby oil dan pelumas yang disita saat pria yang sebelumnya dikenal sebagai P Diddy ini ditangkap pada 16 September lalu di New York, AS.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari E! News, Kamis (26/9/2024), pengacara Diddy yakni Marc Agnifilo baru-baru ini buka suara soal seribu botol baby oil tersebut. Kepada TMZ dalam cuplikan dokumenter The Downfall of Diddy: The Indictment yang akan rilis, ia ngeles soal minyak untuk bayi tersebut.
Advertisement
“Aku enggak tahu dari mana angka 1.000 itu berasal. Aku enggak bisa bayangkan itu beribu-ribu,” tutur Marc Agnifilo.
Begitu dikejar oleh pewawancara bahwa angka ini didapat dari dokumen federal, Marc Agnifilo kembali berkelit. “Aku enggak tahu apa hubungannya semua ini dengan baby oil,” kata dia.
Namun, dalam wawancara ini, diduga baby oil itu digunakan sebagai pelumas dalam (maaf) pesta seks.
Untuk Apa Seribu Botol Baby Oil?
“Aku enggak tahu buat apa orang butuh seribu botol—satu saja habisnya lama. Aku enggak tahu buat apa dibutuhkan seribu (botol),” Marc Agnifilo membeberkan.
Saat ditanya buat apa Diddy memborong baby oil sampai seribu botol, ia menjawab, “Dia rumahnya besar, jadi membelinya secara grosir. Kurasa ada (menyebut nama jaringan supermarket) di setiap daerah yang menjadi lokasi rumahnya.”
Advertisement
Soal Freak Off
Terakhir, Marc Agnifilo kembali menyangsikan angka seribu botol baby oil tersebut. “Menurutku sih jumlahnya bukan ribuan. Kurasa—sebut saja jumlahnya banyak,” Marc Agnifilo menambahkan.
Dalam dokumen federal, disebutkan bahwa Diddy menggelar hal yang disebut sebagai “Freak Off.” Ini adalah (maaf) pertunjukan seks yang berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari.
Dakwaan kepada Diddy
Pertunjukan ini biasanya direkam, dan para korbannya diberi aneka obat-obatan agar menurut. Para korban dan Diddy juga disebut menggunakan infus demi memulihkan diri dari kegiatan yang mereka lakukan, dan obat-obatan yang mereka konsumsi.
Sepanjang kejadian, Diddy disebut melakukan sejumlah kekerasan kepada para korban yang memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk sembuh.
Ia didakwa atas tuduhan pemerasan, perdagangan seks, dan transportasi untuk terlibat dalam prostitusi.
Advertisement