5 Kuliner Nasi di Jawa Timur yang Menggoda

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai daerah di Indonesia  mempunyai kebiasaan, budaya, suku, kuliner, dan adat istiadat yang berbeda, sehingga menjadikan Indonesia mempunyai banyak keragaman.

Meski begitu, dari sejumlah perbedaan tersebut ada yang dapat menyatukan, salah satunya lewat makanan. Di Provinsi ini kaya kuliner, salah satunya di Jawa Timur.

Terdapat banyak aneka kuliner dan bisa disebut sebagai salah satu provinsi yang menjadi sentra kuliner di Indonesia. Satu olahan makanan di Jawa Timur bisa menjadi masakan yang berbeda, seperti contohnya nasi.

Kali ini, Liputan6.com akan membahas tentang kuliner nasi yang ada di Jawa Timur. Ada apa saja? Simak ulasannya seperti dikutip dari berbagai sumber, Rabu (15/1/2020):

1.Nasi Pecel

Nasi Pecel mungkin sudah tidak asing terdengar di telinga kita karena sekarang banyak warung yang menjual nasi pecel di berbagai wilayah.

Nasi Pecel merupakan olahan nasi yang diberikan bermacam-macam sayur seperti tauge dan bayam. Kemudian, nasi yang sudah diisi dengan sayuran tersebut dilumuri oleh bumbu pecel khas Jawa Timur.

Bumbu pecel biasanya terbuat dari gula jawa, kacang, cabai, dan bawang yang kemudian diolah sehingga teksturnya seperti pasta. Untuk menjadikannya sebagai toping, bumbu pecel harus diberi air panas terlebih dahulu.

Nasi Pecel bisa ditemukan di setiap penjuru khususnya di Jawa Timur. Masih banyak yang menjual Nasi Pecel di pinggiran jalan. Nasi Pecel ini juga sudah menjadi masakan sehari-hari warga Jawa Timur.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2.Nasi Serpang

Olahan kuliner nasi selanjutnya adalah Nasi Serpang khas dari daerah Jawa Timur, yaitu Madura. Tak hanya sate, Madura juga mempunyai olahan kuliner lain.

Nasi Serpang konon berasal dari Madura, tepatnya di daerah Bangkalan. Nasi Serpang adalah olahan nasi yang dicampur dengan berbagai lauk pendamping antara lain  telur asin, bakwan jagung, udang, soun bumbu kecap, sambal, dan rempeyek.

Jika Anda ingin merasakan Nasi Serpang ini ketika berkunjung ke Surabaya, Anda bisa pergi ke warung Nasi Serpang Ibu Choirul Anam yang terletak di Jalan Raya Mulyosari 212, Surabaya, Jawa Timur. Nasi Serpang ini dijual dengan harga Rp 22 ribu per porsinya. Warung Nasi Serpang Ibu Choirul Anam ini buka setiap hari pada pukul 05.30-16.00 WIB.

3.Nasi Krawu

Nasi Krawu merupakan salah satu makanan khas dari daerah di Provinsi Jawa Timur, yaitu Gresik. Nasi Krawu ini terdiri dari potongan daging sapi yang sudah dibumbui yang kemudian ditambahkan sambal terasi dan serundeng serta lauk pauk lainnya.

Nama Krawu diambil dari krawu kelapa. Serundeng kelapa dan bumbu manggut yang ada menjadikan rasanya khas dan berbeda dari olahan nasi yang lain.

4.Nasi Karak

Mengutip dari instagram @gresiktourism, Nasi Karak berisikan nasi dan ketan yang ditanak hingga matang. Kemudian, nasi dan ketan tadi diberi parutan kelapa dan tempe goreng.

Nasi Karak adalah salah satu kuliner yang berasal dari Gresik. Nasi Karak ini biasa disebut dengan sego karak. Sego sendiri dalam bahasa Jawa mempunyai arti Nasi, sedangkan Karak berarti Kering.

Nasi Karak cocok jika ditambahkan cabai untuk menambah rasa pedas dan rempah yang kaya. Nasi Karak ini biasa dikonsumsi saat pagi hari sebagai menu sarapan.

5.Nasi Sodu

Lewat akun instagram @khofifah.ip, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengenalkan salah kuliner Situbondo yaitu Nase Sodu. Lewat akun media sosial itu, ia menulis, kalau bukan Cuma cara penyajiannya yang unik karena menggunakan daun pisang, tetapi juga rasa yang lezat.

“Jangan lupa sambal cenginya biar tambah nampol sedapnya. Supaya makin afdol, gunakan daun pisang juga sebagai sendoknya. Saya yakin kamu bakal ketagihan. Happy weekend,” tulis Khofifah.

Nasi sodu makanan khas dari Situbondo ini berupa nasi dengan siraman kuah santan labu yang ditambah sambal cengi dengan tambahan toge atau kecambah. Nama nasi sodu berasal dari penyajiannya yang menggunakan daun pisang sebagai piring dan memakan dengan sendok dari daun pisang juga. Makanan khas ini bisa dijadikan sarapan pagi.

(Shafa Tasha Fadhila - Mahasiswa PNJ)