Strategi Pemkab Banyuwangi Bikin Pulau Tabuhan Jadi Destinasi Wisata Kelas Dunia

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan mengembangkan Pulau Tabuhan menjadi destinasi wisata kelas dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jan 2020, 20:30 WIB
Diterbitkan 17 Jan 2020, 20:30 WIB
Mari Berakhir Pekan dengan Berselancar Layang di Pulau Tabuhan
Kalaupun Anda tak bisa berselancar layang, Pulau Tabuhan menawarkan pasir putih yang halus, air laut yang jernih dan biota laut yang menawan. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi akan mengembangkan Pulau Tabuhan menjadi destinasi wisata kelas dunia. Tidak sendirian, pemerintah setempat akan bermitra dengan perusahaan asal Singapura, EDB Paragon, untuk membangun resor-resor unik berbasis kearifan lokal di pulai ini.

EDB Paragon juga merupakan pengembang kawasan wisata Mandalika NTB dan Labuan Bajo NTT.

“Pengembangan wisata dari perusahaan yang sudah bereputasi internasional dan memiliki jejaring luas dengan wisatawan global itu, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan untuk menggerakkan ekonomi lokal,” ujar Guntur Priambodo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Banyuwangi, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis (16/1/2020).

Ia menjelaskan Pulau Tabuhan merupakan pulau kecil tak berpenghuni di perairan Selat Bali, di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Pengembangannya bertujuan untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata yang ada di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.

Pengembangan Pulau Tabuhan perlu menggandeng pelaku pariwisata internasional karena pengelolaan pulau berpasir putih itu memerlukan biaya besar, seperti sarana air bersih, listrik, hingga restorasi terumbu karang yang mati. Perhitungan dari sisi ekonomi telah matang, sedangkan dari sisi lingkungan akan mengacu pada ecotourism dan keselarasan lingkungan.

Pengelolaan Pulau Tabuhan juga sebagai upaya Pemkab Banyuwangi untuk menyelamatkan luasan pulau yang semakin berkurang akibat abrasi. Luas Pulau Tabuhan saat ini hanya sekitar 5,3 hektare, padahal pada 2001 mencapai tujuh hektare.

Menurut Guntur, pihak pengelola harus bisa mengelola Pulau Tabuhan di Banyuwangi tersebut secara profesional. Salah satunya, membangun infrastruktur yang berfungsi untuk menghambat adanya abrasi.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya