Risma Minta Berbagai Stakeholder Bikin Protokol Pencegahan COVID-19

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini meminta kepada semua pemangku kepentingan atau stakeholder untuk membuat protocol pencegahan virus corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 16 Mar 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2020, 17:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menggelar rapat koordinasi dengan berbagai stakeholder atau pemangku kepentingan untuk mencegah penularan virus Covid-19 di Graha Sawunggaling, Senin (16/3/2020). 

Rapat koordinasi itu dihadiri oleh perusahaan transportasi, pengusaha mal, hotel, tempat hiburan dan berbagai instansi lainnya di Surabaya, Jawa Timur.

Rapat koordinasi ini memang tampak berbeda dari biasanya. Sebelum masuk dan naik ke ruang rapat, para peserta dicek suhu tubuhnya, lalu diberikan masker dan juga diberi hand sanitizer.

Akhirnya, semua peserta yang ikut dalam rapat koordinasi itu menggunakan masker dan kursi duduknya juga sudah diatur, berjarak sekitar 1 meteran.

Pada kesempatan itu, Tri Rismaharini meminta kepada semua stakeholder itu untuk membuat protokol pencegahan Covid-19 di area mereka masing-masing. Menurut dia, ini sangat penting untuk menekan penularan virus tersebut.

"Sebenarnya memang disarankan untuk tidak mengadakan pertemuan, tapi saya harus lakukan ini supaya mereka membuat protocol di sekitar mereka masing-masing, sehingga diharapkan pencegahannya bisa lebih efektif,” kata Risma.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Buat Protokol

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pemakaian hand sanitizer saat rapat koordinasi di Graha Sawunggaling, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Presiden UCLG ASPAC ini juga menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah membuat beberapa protokol untuk mencegah virus tersebut.

Salah satunya membiasakan cuci tangan saat hendak masuk kantor, di tempat umum harus disediakan thermo scan, lalu di masjid atau musala karpetnya harus digulung. 

"Jadi, mari kita buat protokol yang sesuai dengan kondisi dan keadaannya masing-masing, silahkan disesuaikan,” kata dia.

Ia mencontohkan, di hotel-hotel dan mal diharapkan sudah menyediakan thermo scan dan hand sanitizer. Di samping itu, ia juga mencontohkan prokol yang bisa diberlakukan bagi karyawan yang kondisinya panas dan ada gejala Covid-19, diharapkan dengan kesadaran dirinya langsung istirahat di rumahnya supaya tidak menyebarkan virus. Saat itu, pemkot juga memberikan hand sanitizer kepada beberapa instansi dan perkantoran. 

"Kami juga akan terus melakukan disinfektan ke beberapa tempat. Ini sudah bergerak mulai dari Balai Kota," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya