RS Unair Angkat Bicara Terkait Beredarnya Larangan Datang ke Rumah Sakit

Kepala Humas Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Dr Nilly SpF mengakui, saat ini semakin banyak pasien terduga COVID-19 yang datang atau dikirim ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUA.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi lorong rumah sakit
Ilustrasi lorong rumah sakit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya angkat bicara mengenai beredarnya pesan tangkapan layar percakapan di media sosial (medsos) terkait pasien selain COVID-19 yang dilarang datang ke rumah sakit tersebut

Kepala Humas Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya, Dr Nilly SpF mengakui, saat ini semakin banyak pasien terduga COVID-19 yang datang atau dikirim ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUA.

"Kami sudah mengupayakan untuk memisah antara pasien terduga COVID-19 dan pengunjung lain mulai dari pelayanan IGD, poli rawat jalan, HCU dan ICU serta penambahan ruang perawatan COVID-19," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (2/5/2020).

Bagi pengunjung non-COVID-19, ia menuturkan, akan dilayani di sisi barat (RSUA) dan pasien terduga COVID-19 berada di sisi timur atau di RS Khusus Infeksi. 

"Untuk itu kami berharap, masyarakat agar lebih bijak untuk menunda pergi ke rumah sakit bila tidak dalam kondisi darurat dan mematuhi anjuran pemerintah dengan mengikuti aturan PSBB serta protokol kesehatan lainnya," ujar dia.

Nilly juga menekankan agar masyarakat mematuhi jaga jarak fisik, menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan sering cuci tangan, memakai masker dengan benar, istirahat cukup dan makan makanan bergizi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Menambah Fasilitas

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Direktur Rumah Sakit Universitas Airlangga Prof. Dr. Nasronudin (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, Direktur RSUA, Prof dr Nasronudin mengungkapkan fasilitas yang dimiliki oleh RSUA sudah dimanfaatkan untuk merawat 42 orang di ruang ICU. Sedangkan 15 pasien lainnya tengah antre untuk menempati ICU yang kosong. 

Prof Nasron menjelaskan fasilitas di RSUA yang didukung secara penuh oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur baik dari pendanaan maupun tenaga medis, bisa menyelesaikan kasus COVID-19. Diharapkan bisa menuntaskan target nol kasus kematian akibat COVID-19.

"Kami ini rumah sakit rujukan tersier. Yang positif pasti dirujuk ke sini. Ada 42 orang yang sudah masuk, tapi ada 15 lagi yang masih antre," kata dia.

Meski begitu, Nasron berharap ke depannya RSUA bisa menampung lebih banyak pasien sehingga semua pasien positif COVID-19 bisa mendapatkan perawatan yang terbaik. "Ya makanya ini kami lengkapi terus fasilitasnya," tutur dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya