Kabar Baik, 27 Pasien Sembuh dari Corona COVID-19 di Ponorogo

27 pasien sembuh dari Corona COVID-19 tersebut termasuk santri dan ustadz Gontor 2 yang dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya.

oleh Agustina Melani diperbarui 19 Jul 2020, 23:51 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2020, 12:00 WIB
Kelemahan Virus Corona
Ilustrasi Pandemi Covid-19 Credit: pexels.com/cottonbro

Liputan6.com, Jakarta - Pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur bertambah. Tercatat ada tambahan pasien sembuh COVID-19 sebanyak 27 orang.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, pasien sembuh dari Corona COVID-19 tersebut antara lain 11 santri dan ustadz Gontor 2 yang dirawat di RS Lapangan Indrapura Surabaya, Jawa Timur. 11 santri tersebut akan kembali ke Ponpes Gontor 2.

"13 santri Gontor menyusul sembuh setelah hasil PCR dinyatakan negatif, dan hari ini akan kembali ke PP Gontor," ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu, (19/7/2020).

Ia mengapresikasi tim RS Lapangan Indrapura, Satgas COVID-19 Gontor, para alumni Gontor, dan tim medis Pemkab Ponorogo yang membantu proses kesembuhan para santri ini.

"Dengan demikian dari 43 kasus konfirmasi Gontor 2, 34 di antaranya dinyatakan sembuh. Semoga sembilan orang lainnya segera menyusul sembuh dan tidak ada lagi kasus baru," ujar dia.

Selain itu, pasien sembuh berasal dari bagian klaster Panjeng atau Jenangan sebanyak dua orang, dan pasien dari Desa Mlarak. Update: "Jadi yang sembuh per hari ini 27 orang," tutur dia.

Meski demkian, Ipong menuturkan, ada tambahan enam pasien positif COVID-19. Tambahan pasien itu warga Ngebel masing-masing berusia 41 tahun dan 62 tahun.

Berawal dari kejadian yang dilaporkan pada 12 Juli 2020 terdampat satu orang warga Ngebel yang meninggal mendadak dengan riwayat tujuh hari sebelumnya perjalanan dari Jakarta. Pemakaman telah dilakukan sesuai dengan protokol COVID-19.

"Dari kejadian tersebut kemudian dilakukan tracing dan pengambilan swab terhadap delapan orang kontak erat, hari ini didapatkan dua orang yang dinyatakan positif," ujar Ipong.

“Menurut hasil tracing sehari sebelum meninggal almarhum menggelar acara selamatan dengan melibatkan kurang lebih 84 orang. Saat ini menjalani isolasi mandiri, selanjutnya 84 orang itu akan dilakukan pemeriksaan rapid test," ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tambahan Pasien COVID-19

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Kemudian tambahan pasiennya masing-masing warga Balong, Bungkal dan Slahung. Ketiga warga itu bermula dari hasil reaktif saat screening tes cepat COVID-19 untuk petugas PPDP.

"Setelah dilakukan pemeriksaan PCR didapatkan hasil positif. Saat ini masih dilakukan tracing terhadap riwayat dan kontak erat dari ketiga pasien tersebut,” kata dia.

Selanjutnya tambahan pasien lainnya seorang warga berusia 22 tahun yang memiliki riwayat pulang dari Surabaya pada 5 Juli 2020. Pada 8 Juli 2020 mengeluh demam dan memeriksakan diri ke Puskesmas Ngrandu. Hasil tes cepat reaktif dan PCR positif.

"Sementara ini hasil tracing terdapat dua orang kontak erat selama di rumah, dan selanjutnya akan diambil swab untuk pemeriksaan PCR,” ujar dia.

Dengan demikian perkembangan Corona COVID-19 di Ponorogo antara lain pasien sembuh sebanyak 82orang, pasien meninggal karena COVID-19 sebanyak empat orang, dan sedang menjadi isolasi 44orang. "Total 130 orang,"ujar dia.

Adapun dari total 130 kasus tersebut antara lain dari klaster Gontor 2 sebanyak 43 orang dan sembuh 34 orang, riwayat Surabaya sebanyak 23 orang dan sembuh 10 orang, Temboro 13 orang dan sudah sembuh 11 orang, Ronowijayan sebanyak 13 orang dan sembuh lima orang.

Kemudian PPIH Sukolilo sebanyak delapan orang, dan sudah sembuh delapan orang, Panjeng sebanyak empat orang dan sembuh sudah dua orang, dan lain-lain ada sebanyak 26 orang dan sembuh 12 orang.

Tingkatkan Kedisiplinan Protokol Kesehatan

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Dengan melihat kondisi tersebut, Ipong menuturkan, hal itu menjadi pembelajaran untuk pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

"Dengan kita disiplin, kita tidak hanya menyelamatkan diri kita, tapi juga keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Begitu juga sebaliknya, jika kita tidak disiplin maka kita tidak hanya akan membahayakan diri kita, tapi juga membahayakan keluarga dan orang-orang di sekitar," ujar dia.

Oleh karena itu, Ipong juga mengimbau warga untuk semakin waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal itu antara lain sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang, jaga jarak minimal satu meter saat berinteraksi dengan orang.

Selain itu, ia mengingatkan untuk meningkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan jika terpaksa harus pergi dan pulang dari zona merah.

"Tingkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan gembira. Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya