Khofifah Minta Kepala Daerah Gelar Tes COVID-19 bagi Petugas Penyelenggara Pilkada

Gubernur Khofifah minta kabupaten maupun kota yang tidak melaksanakan pilkada dapat memberikan dukungan atau bantuan kepada daerah yang membutuhkan bantuan tenaga kesehatan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 19 Okt 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2020, 20:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Rakor ketertiban dan keamanan di Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta bupati maupun wali kota berkoordinasi teknis pelaksanaan rapid test (tes cepat COVID-19) dan swab test (tes usap COVID-19) bagi para petugas penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada).

Petugas itu antara lain Panitia Pemungutan Suara (PPS), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS). 

Khofifah menuturkan, hal tersebut dilakukan guna memastikan petugas penyelenggara Pilkada dalam kondisi sehat dan terbebas dari COVID-19. Selain itu juga terkait dengan kebutuhan tenaga kesehatan dan jangka waktu hasil pelaksanaan tes tersebut tidak kadaluarsa atau masih berlaku saat Pilkada. 

"Menurut Kemenkes hasil rapid tes berlaku 14 hari. Monggo kita berbagi tugas mulai kapan rapid test para petugas ini akan dilakukan karena terkait berapa banyak tim nakes bisa disupport bupati maupun wali kota," tutur dia usai rakor ketertiban dan keamanan Pilkada serentak 2020 di Surabaya, Senin (19/10/2020). 

Khofifah meminta pemetaan kepada seluruh aparatur yang terlibat dalam proses pemungutan suara sehingga seluruh aspek sehat.

"Jangan sampai pelaksanaannya terlalu mepet sehingga ketika pilkada berlangsung hasilnya belum keluar. Mari lakukan pemetaaan kepada seluruh aparatur yang terlibat dalam proses pemungutan suara ini agar rakyat sehat, ekonominya sehat dan pilkadanya sehat," ujar dia.

Terkait kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, lanjut Khofifah, ia meminta agar kabupaten maupun kota yang tidak melaksanakan pilkada dapat memberikan dukungan atau bantuan kepada daerah yang membutuhkan bantuan tenaga kesehatan. Terutama di daerah-daerah yang memiliki masyarakat yang memiliki hak pilih dalam jumlah besar.

"Mohon kepada bupati atau wali kota terdekat jikalau ada daerah di sekitarnya dengan jumlah pemilih sangat besar dan jumlah tim petugas pilkada dalam jumlah besar butuh support, sekiranya memungkinkan bisa kita bantu tenaga kesehatan terutama untuk melakukan rapid test dan swab test bagi para petugasnya," ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Khofifah Dorong Sosialisasi

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Khofifah juga meminta agar bupati atau wali kota terus sosialisasi dan menyebarluaskan informasi terkait pelaksanaan Pilkada serentak.

Apalagi, di tengah pandemi COVID-19 saat ini masih ada  masyarakat di daerah yang tidak tahu kapan pelaksanaan pilkada tersebut. Hal ini penting agar tingkat partisipasi dan keikutsertaan masyarakat dalam pilkada meningkat.

"Bupati atau wali kota bisa bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menyebarluaskan informasi serta terus mensosialisasikan pilkada ini. Seperti bekerjasama dengan media massa baik cetak maupun elektronik untuk terus mensosialisasikan hal ini," ucapnya. 

"Kami di Pemprov setiap hari Minggu melakukan gowes sembari menyampaikan pentingnya protokol kesehatan sekaligus mensosialisasikan pilkada serentak di kabupaten atau kota yang melaksanakan,” ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya