Liputan6.com, Jakarta - Tenaga kesehatan dan sukarelawan sudah berjuang merawat pasien COVID-19 selama tujuh bulan ini. Pada Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, tenaga kesehatan tersebut sangat layak disebut sebagai pahlawan kesehatan.
Para tenaga kesehatan kerap kali juga kehilangan momen bersama keluarga. Bahkan tenaga kesehatan itu juga diperhadapkan pada stigma negatif.
Salah satu pahlawan kesehatan di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, adalah dr Dewi Vironica. Ia saat ini sebagai Jubir Ketua Pelaksana Covid-19 Kabupaten Probolinggo.
Advertisement
Baca Juga
Sebagai jubir, ia harus sering turun ke lapangan. Berbagai kegiatan yang padat merayap setiap harinya, harus penuh keikhlasan demi kesehatan masyarakat agar bebas COVID-19.
Kesabaran harus selalu mendampingi langkahnya, karena di sisi lain banyak warga masyarakat yang terpapar virus tersebut tidak percaya terhadap COVID-19.
“Seorang dokter harus tetap optimis. Karena bagi saya, jiwa medis menyenangkan. Karena bisa berinteraksi dengan masyarakat, baik saat di IGD RSUD maupun ketika di lapangan. Saya harus amanah dengan tugas yang ada, dan harus memliki rasa empati untuk menyembuhkan orang terpapar Covid, itu yang utama,” kata Vironica, seperti dikutip dari Times Indonesia, Selasa (10/11/2020).
Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Suka Duka
Perempuan kelahiran 24 April 1981 ini mengisahkan perjuangannya saat pandemi. Suka dan duka menemani para pahlawan medis selama berjuang melawan pandemi COVID-19.
Hal yang paling disyukuri adalah kesempatan untuk dapat menolong orang lain dan memberikan pelayanan sesuai sumpah profesi. Rasa kompak dan saling membantu menjadi keharuan tersendiri di tengah kecemasan dan ketidakpastian ini.
"Sebetulnya banyak hal positif yang saya rasakan selama menghadapi pandemi Covid-19 ini. Yaitu kesempatan untuk belajar ilmu baru. Mengingat Covid-19 ini adalah jenis virus baru, banyak hal baru yang saya pelajari tentang bagaimana merawat pasien dengan infeksi virus ini. Mulai dari cara melakukan screening awal, mengenali tanda dan gejalanya, cara penularannya, dan proses merawat pasien,” kata perempuan berparas cantik dan berkacamata ini.
“Banyak mendapat ilmu baru di masa pandemi ini. Dengan begitu membuat saya semakin semangat untuk selalu berada di samping mereka para pasien Covid-19. Saya juga merasa senang karena banyak orang menjadi lebih rajin mencuci tangan, artinya prinsip hidup bersih dan sehat semakin banyak diterapkan," ia menambahkan.
Yang membuat ia semangat lagi, per 9 November 2020 angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Probolinggo, terus naik. Saat ini sudah mencapai 90,85 persen.
“Saya mengimbau terhadap masyarakat, percayalah bahwa Covid-19 ada di sekitar kita, tidak perlu panik, tidak perlu takut. Asalkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Iman, imun dan aman, itu yang utama. Saya ingin membesarkan hati masyarakat. Selamat Hari Pahlawan Nasional ya,” kata salah satu pahlawan kesehatan di Kabupaten Probolinggo tersebut.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Advertisement