Anjloknya Harga Ayam Picu Inflasi 0,05 Persen Periode Juli di Jember

Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan Juli 2021 di antaranya cabai rawit, tomat, cakalang diawetkan, dan minyak goreng.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Agu 2021, 13:08 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 13:08 WIB
Daging ayam broiler
Daging ayam broiler. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jember - Anjloknya harga daging ayam ras di pasaran yang mencapaia Rp19.000 per kilogram di Kabupaten Jember, Jawa Timur memicu deflasi sebsar 0,05 persen pada bulan Juli 2021 di kabupaten setempat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo mengatakan, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi di antaranya daging ayam ras, emas perhiasan, dan telur ayam ras.

Menurutnya, komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulan Juli 2021 di antaranya cabai rawit, tomat, cakalang diawetkan, dan minyak goreng, dilansir dari Antara.

"Pada bulan Juli 2021, Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 106,41 persen," tuturnya  dalam konferensi pers secara daring di Jember, Senin, 2 Agustus 2021.

Dari 11 kelompok pengeluaran, lanjut dia, tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan empat kelompok pengeluaran stabil.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini

Terjadi di 8 Kota

Daging Ayam
Ilustrasi Daging Ayam Credit: pexels.com/Olja

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi tertinggi adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,15 persen; diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,14 persen; kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.

Arif menjelaskan inflasi Juli 2021 di delapan kota IHK di Jawa Timur tercatat sebanyak enam kota mengalami inflasi dan dua kota mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Sumenep sebesar 0,42 persen, diikuti oleh Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,23 persen, Kota Surabaya sebesar 0,20 persen, Kota Probolinggo sebesar 0,16 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Malang dan Kota Madiun masing-masing sebesar 0,11 persen," katanya.

Sedangkan kota yang mengalami deflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,08 persen, dan kota yang mengalami deflasi terendah adalah Kabupaten Jember sebesar 0,05 persen, sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,17 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya