Wisata Paralayang Desa Bungkuk Magetan Butuh Sentuhan Infrastruktur

Untuk infrastruktur, lanjutnya, potensi wisata olahraga paralayang memang masih membutuhkan dukungan Pemkab Magetan. Salah satunya adalah akses transportasi menuju lokasi lepas landas.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Apr 2022, 18:00 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 18:00 WIB
FOTO: Memacu Adrenalin Naik Paralayang di Puncak Bogor
Seorang paraglider lepas landas dari lereng bukit di Puncak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/12/2021). Destinasi wisata alam Bukit Paralayang Puncak Bogor sangat cocok untuk dikunjungi pada liburan akhir pekan bersama keluarga, sahabat maupun pasangan tercinta. (Goh Chai Hin/AFP)

Liputan6.com, Magetan - Desa Bungkuk, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan disebut cocok untuk dikembangan wisata paralayang. Untuk itu, pihak pengelola wisata setempat terus mengembangkan jenis wisata ini sebagai modal mengikuti ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022.

"Bungkuk menjadi satu-satunya desa di wilayah Magetan selatan yang oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan diajukan dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 dengan potensinya wisata paralayang," ujar Kepala Desa Bungkuk Munirul Ikhwan di Magetan, Kamis (21/4/2022), dilansir dari Antara.

Menurut dia, berdasarkan hasil survei para atlet paralayang yang sering melakukan uji coba di daerah sini, menyebutkan bahwa Bukit Bungkuk cocok untuk kegiatan paralayang.

Untuk itu, pihaknya juga mengharapkan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Magetan sehingga wilayah Magetan bagian selatan yang selama ini dikenal sebagai daerah tandus bisa berkembang lebih maju, salah satunya di sektor pariwisata.

Selain wisata paralayang, dalam ajang ADWI 2022, Desa Bungkuk juga menyiapkan sebanyak 20 homestay. Keberadaan penginapan tersebut memanfaatkan rumah penduduk yang telah dibangun untuk memenuhi kelayakan.

Munirul Ikhwan menambahkan, selain paralayang dan penginapan, keberadaan potensi desanya juga didukung wisata kuliner, yakni, menu nasi "thiwul" dengan paduan masakan tradisional.

Untuk infrastruktur, lanjutnya, potensi wisata olahraga paralayang memang masih membutuhkan dukungan Pemkab Magetan. Salah satunya adalah akses transportasi menuju lokasi lepas landas.

"Semoga ke depan, pemkab mengalokasikan anggaran untuk pembenahan akses jalan sebagai bentuk dukungan detinasi wisata di kawasan Gunung Bungkuk dan Magetan selatan," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. 

 

Persiapan Ajang ADWI 2022

Saat ini, wisata paralayang di Desa Bungkuk tersebut sedang dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Magetan untuk mengikuti ajang tingkat nasional Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Selain Desa Bungkuk, terdapat 12 desa lainnya yang dipersiapkan untuk mengikuti ADWI 2022. Adapun, ke-12 desa wisata lainnya yang mengikuti ADWI 2022 tersebut adalah Desa Sumberdodol dan Desa Jabung (Kecamatan Panekan); Desa Ngancar, Desa Pacalan, Desa Randugede, dan Desa Sidomukti (Plaosan); Desa Genilangit (Poncol); Desa Mrahu (Kartoharjo); Desa Simbatan (Nguntoronadi), Kelurahan Kraton (Maospati); Desa Krowe (Lembeyan); dan Desa Gandek (Kawedanan).

Total ada 13 desa yang dipersiapkan Pemerintah Kabupaten Magetan untuk mengikuti ajang ADWI tahun 2022. Jumlah itu bertambah dari sebelumnya hanya 10 desa. Tiga tambahan desa yang diusulkan Desa Krowe (Lembeyan), Desa Gandek (Kawedanan), dan Desa Bungkuk (Parang).

Infografis Ancaman Klaster Covid-19 di Lokasi Wisata. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ancaman Klaster Covid-19 di Lokasi Wisata. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya