Dua Bulan Direlokasi, Apa Kabar Warga Eks Kampung 1001 Malam Surabaya?

Menurut Anna, bantuan-bantuan yang datang secara bergiliran tersebut berasal dari dari Pemkot Surabaya, Gubernur Jatim, PT Jasa Marga dan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Des 2022, 08:21 WIB
Diterbitkan 12 Des 2022, 08:01 WIB
Eri Cahyadi saat meninjau langsung Kampung 1001 Malam Surabaya. (surabaya.go.id)
Eri Cahyadi saat meninjau langsung Kampung 1001 Malam Surabaya. (surabaya.go.id)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin menyatakan, puluhan warga eks penghuni kolong tol Dupak di Kampung 1001 Malam, kini hidup lebih baik di Rusunawa Sumur Welut Surabaya. Mereka juga kerap mendapat bantuan sosial dari sejumlah pihak.

Menurut Anna, bantuan-bantuan yang datang secara bergiliran tersebut berasal dari dari Pemkot Surabaya, Gubernur Jatim, PT Jasa Marga dan lainnya.

Sebelum menyalurkan bantuan ke warga eks Kampung 1001 malam, pihaknya akan berkoordinasi dahulu dengan instansi terkait. Koordinasi ini untuk memastikan bahwa bantuan yang akan diberikan oleh instansi tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka sekarang.

"Ada bantuan almari, kursi, rak piring itu yang diberikan. Ada juga yang bentuknya rombong, harapannya itu kalau suaminya yang bekerja maka istrinya juga bisa mencari nafkah. Tidak harus (jualan) di rusun, rombong bisa dibawa mungkin jalan ke sekolah, kelurahan atau SWK (Sentra Wisata Kuliner)," ujar dia, Senin (12/12/2022).

Anna mengatakan pada saat awal direlokasi, Pemkot Surabaya juga melakukan pendataan kepada 16 KK, mulai dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) yang pendataan administrasi kependudukan hingga Dinas Pendidikan (Dispendik) yang mendata berapa jumlah anak yang masih sekolah.

"Jadi mana warga belum punya akta, KK itu langsung diuruskan. Kemudian Dinas Pendidikan, ada yang sekolah PAUD atau SD itu langsung dipindahkan ke daerah yang dekat rusun. Sehingga kehidupan mereka secara keseharian tetap berjalan. Alhamdulillah 16 KK semuanya sudah masuk (tinggal) ke sini dan 16 KK ini juga diberikan pekerjaan oleh Pak Wali Kota," ucapnya.

Lingkungan Bersih

Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani mengatakan kehidupan keluarga mereka sekarang lebih tertata dan tinggal di lingkungan yang bersih dan layak.

"Alhamdulillah mereka sekarang lebih tertata hidupnya dan lebih bersih," kata Bunda Rini, sapaan akrabnya.

Selain tinggal di lingkungan yang bersih dan layak, pendidikan anak-anak dari keluarga eks penghuni Kampung 1001 malam, tak luput dari atensi Pemkot Surabaya.

Bunda Rini pun menginginkan agar anak-anak mereka dapat mengenyam pendidikan sesuai dengan jenjang sekolahnya.

"Saya melihat banyak anak-anak kecil, usianya balita hampir merata. Saya berharap anak-anak ini bisa sekolah di PAUD, SD, SMP sesuai dengan jenjang sekolahnya. Harapannya anak-anak ini harus lebih baik dari orang tuanya dan mendapatkan pendidikan yang sesuai," kata dia.

Satu di antara keluarga di Rusunawa Sumur Welut adalah Iin Indriani. Perempuan kelahiran 1988 ini baru saja melahirkan dua anak kembar. Tepatnya sekitar dua pekan yang lalu.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya