Liputan6.com, Kediri - Seorang suami di Ngasem, Kediri, Nurohmad alias Tompel (25), menyiram air keras ke istri berinisial PK (24) dan anaknya yang masih balita PM (2).
Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto mengatakan, kejadian bermula saat pelaku datang ke Kediri mendatangi rumah kost istri dan anaknya, di salah satu rumah kos di kawasan Kecamatan Ngasem.
Baca Juga
“Terduga pelaku datang ke Kediri ingin mengajak anak dan istrinya pulang ke Magelang, Jawa Tengah,”kata AKBP Bimo, Selasa (16/7/2024).
Advertisement
Pada saat di rumah kos pelaku bersama istrinya terjadi cekcok. Istri terduga pelaku tidak mau diajak pulang ke Magelang.
“Terjadi cekcok keduanya antara terduga pelaku dan korban. Karena marah terduga pelaku akhirnya membeli berbagai cairan air keras salah satu toko di Kota Kediri,”ucap AKBP Bimo.
Lantaran marah, akhir terduga pelaku melakukan penyiraman kepada anak dan istrinya. Usai melakukan perbuatannya itu terduga pelaku panik dan ketakutan melarikan diri.
“Terduga pelaku kabur dan kemudian kami melakukan serangkaian penyelidikan,”terangnya.
Petugas Resmob Satreskrim Polres Kediri bersama Unit Reskrim Polsek Ngasem kemudian melakukan penyelidikan lebih lanjut ke Magelang. Dalam proses pencarian dan penangkapan terduga pelaku, dibantu pula oleh Unit Resmob Polresta Magelang.
Sampai akhirnya, terduga pelaku berhasil diamankan di Magelang pada Jumat (12/7/2024) malam.
“Diamankan di Magelang terduga pelaku,”jelasnya.
AKBP Bimo menyatakan, terduga pelaku nekat melakukan aksinya lantaran kesal karena tidak mau diajak pulang. Terduga pelaku kemudian datang ke Kediri dan menyiapkan bahan cairan kimia atau air keras tersebut.
Dirujuk ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya
“Motif terduga pelaku ini mengaku kesal karena istrinya tidak mau tinggal lagi dengan dia. Terduga pelaku ini juga curiga istrinya ada hubungan dengan laki-laki lain,” ucap AKBP Bimo.
Lebih lanjut diungkapkan Kapolres Kediri, kondisi balita yang disiram air keras oleh terduga pelaku saat ini dirujuk ke Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya, untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Perkembangan kondisi balita memprihatinkan dan harus dirujuk di rumah sakit Dr Soetomo, Surabaya. Untuk luka kita masih menunggu hasil dari pihak rumah sakit,”ungkap AKBP Bimo.
Advertisement