Menu
Explore

Liputan6

Kanal

kontakkebijakan privasi

Kumpulan artikel world health organization

WHO mengumumkan berakhirnya darurat kesehatan global terkait penyebaran virus Zika pada Jumat, 18 November 2016, menyebabkan kekecewaan bagi sebagian pakar kesehatan publik yang menghadapi wabah tersebut.
Tatiane do Nascimento menggendong putranya Willamis Silva, yang lahir dengan mikrosefali, salah satu dari banyak masalah medis serius yang dapat disebabkan oleh sindrom Zika bawaan. Willamis mengalami masalah menelan dan berat badannya tidak bertambah sehingga selang makanan dipasang. (Foto AP/Felipe Dana)
18 November 2016: WHO Akhiri Status Darurat Global Penyebaran Virus Zika
Gangguan Kepribadian Ganda, Bisakah Disembuhkan? (minerva studio/shutterstock)
Kenali 7 Tanda Gangguan Kepribadian, Salah Satunya Mood Swing
Ketua Kelompok Kerja Bidang Rokok PDPI, Feni Fitriani Taufik pada Konferensi Pers Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diselenggarakan oleh PDIP dan IDI, Selasa, (30/05/2023).
Pilih Beli Rokok daripada Bahan Pangan Bergizi, Angka Stunting Keluarga Perokok Tinggi
Tips Menjaga Kesehatan Kulit Bila Terserang Monkeypox/copyright shutterstock/Marina Demidiuk
Cacar Monyet Tak Lagi Berstatus Darurat Kesehatan Global, WHO: Kasus Menurun Hampir 90 Persen
Ilustrasi virus corona, COVID-19, Long COVID. (Photo by kjpargeter on Freepik)
Bukan Lagi Darurat Kesehatan Global, Pakar Ingatkan COVID-19 Masih Ada dan Bisa Sebabkan Kematian
Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).
5 Hal yang Penting Diketahui Usai COVID-19 Tak Lagi Berstatus Kedaruratan Kesehatan Global
Ilustrasi Ibu Hamil Credit: pexels.com/pixabay
WHO Ungkap Fakta Mengerikan, Ayo Periksa Sebelum Kelahiran
Mencegah Infeksi Jamur Pada Kulit
Hati-hati, WHO Ingatkan Ada 19 Jamur yang Bisa Ancam Kesehatan Manusia
Kiat Menjaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja
WHO: 60% Penduduk Dunia Bekerja dan Semua Berhak Punya Lingkungan Kerja Sehat
Ilustrasi bra dan kesehatan payudara. (dok. cottonbro/Pexels)
No Bra Day, Kenali Sejarah Serta Manfaat Tidak Kenakan Bra Bagi Kesehatan
Banner WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 Sudah di Depan Mata
Seorang pekerja yang mengenakan pakaian pelindung menyeka tenggorokan seorang wanita untuk tes COVID-19 di fasilitas pengujian virus corona di Beijing, China, Jumat (12/8/2022). Beberapa kota di China yang dilanda COVID-19 dari timur ke barat negara itu memberlakukan pembatasan dan lockdown baru untuk menahan gejolak yang sekali lagi mengancam akan mengganggu ekonomi lokal. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Tren Kasus COVID-19 Turun, WHO Peringatkan Tetap Waspada di Masa Depan
Tedros ikuti pertemuan G20 di Yogyakarta bersama Menkes Budi Gunadi serta delegasi lainnya. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenkes RI )
Ikut Pertemuan G20 di Yogyakarta, BOS WHO Ingatkan Pandemi COVID-19 Belum Usai
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama. Foto: Doc pribadi.
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: WHO dan Puasa Ramadhan
Seorang wanita mengambil gambar salah satu akses yang terkunci ke terowongan ke arah distrik Pudong yang dikunci sebagai tindakan melawan virus corona Covid-19, di Shanghai (28/3/2022). (AFP/Hector Retamal)
WHO: Angka Kematian Naik meski Kasus COVID-19 Turun
Viral pengguna kursi roda dilarang masuk area stadion, pihak GBK minta maaf. (Unsplash/national cancer institute).
WHO Gelar Diskusi Tematik tentang Inklusi Disabilitas
Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) (AP Photo)
WHO: Varian Omicron Terdeteksi di 57 Negara, Diprediksi Terus Bertambah
Ilustrasi flu. Sumber foto: unsplash.com/rawpixel.
Cara Mencegah Sakit Flu Sesuai Rekomendasi WHO
World Health Organization (WHO). Dok: WHO
WHO adalah Lembaga Kesehatan di Bawah PBB, Berikut Tugas-tugasnya
Hari HIV/Aids Dunia 2019/Pixabay geralt
WHO: HIV Tingkatkan Risiko COVID-19 yang Parah dan Kritis, ODHA Harus Jaga Kesehatan
Botol bertuliskan "Vaksin COVID-19" terlihat di sebelah logo Sinopharm, 23 November 2020. Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) telah menjamin vaksin COVID-19 buatan Sinopharm halal. (JOEL SAGET/AFP)
Kritik Vaksinasi Berbayar di RI, WHO: Bisa Timbulkan Masalah Etika dan Akses
Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan membahas vaksin COVID-19 dari China. Dok: WHO
WHO Peringatkan Individu Tak Campur Dua Dosis Vaksin COVID-19 yang Berbeda
Direktur Eksekutif Program Kedaruratan World Health Organization (WHO) Michael Ryan dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Rabu (1/7/2020) (Tangkapan Layar siaran WHO)
Sorot Lonjakan COVID-19, WHO: Indonesia Menghadapi Situasi Sangat Sulit
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Soal Vaksinasi Booster, WHO Ingatkan Masih Ada Negara dengan Cakupan Vaksin COVID-19 yang Rendah
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
WHO Perkirakan Varian Delta Mendominasi Kasus COVID-19 di Dunia
Penggemar sepak bola menghadiri pertandingan grup F Euro 2020 antara Hungaria vs Portugal di stadion Ferenc Puskas di Budapest, Selasa (15/6/2021). Pertandingan yang dimenangkan oleh Portugal 3-0 itu dihadiri lebih dari 60.000 penonton atau kapasitas maksimal Stadion. (Bernadett Szabo/Pool via AP)
WHO Ingatkan Ancaman Gelombang Baru COVID-19 dari Kerumuman Euro 2020
Ilustrasi nyamuk malaria. Foto oleh Laszlo Fatrai dari Pexels.
Setelah Berjuang 70 Tahun, China Bebas dari Malaria
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)
WHO: Saat Ini Varian Delta COVID-19 Paling Menular Dibandingkan Lainnya
Prof Tjandra Yoga Aditama (Dok: Pribadi)
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: IAVG dan Ketimpangan Vaksin
Ilustrasi virus Corona, COVID-19. (Photo by Martin Sanchez on Unsplash)
WHO Tetapkan RI A1 High Risk COVID-19? Kemenkes: WHO Tidak Buat Klasifikasi Seperti Itu
Ilustrasi Meninggal Dunia (Image by Rob van der Meijden from Pixabay)
WHO: 1 dari 100 Kematian di Dunia Terjadi karena Bunuh Diri
Penyebaran virus Ebola ini telah menewaskan 84 orang di Guinea mencapai tingkat tertinggi, menurut data pemerintah Guinea (AFP PHOTO / SEYLLOU)
Wabah Ebola di Guinea Dinyatakan Berakhir
Makanan Sehat untuk Penderita Jantung (Sumber: Pixabay)
Studi WHO: Kerja 55 Jam Sepekan Tingkatkan Risiko Meninggal karena Stroke atau Sakit Jantung
Karyawan Kapanlagi Youniverse (KLY) mengikuti vaksinasi COVID-19 di Hall SCTV Tower, Senayan City, Jakarta, Jumat (4/6/2021). Grup Emtek berharap kegiatan vaksinasi ini dapat mendukung pemerintah dalam menciptakan kekebalan komunal (herd immunity). (Liputan6.com/Johan Tallo)
WHO Indonesia: RI Peringkat 2 Penerima Vaksinasi COVID-19 Terbanyak di SEARO
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)
WHO Ingin Semua Negara Vaksinasi 10 Persen Populasi Warganya pada September 2021
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (kuning) muncul dari permukaan sel (merah muda) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)
WHO Tak Ingin Penelitian Asal Usul COVID-19 Diracuni Urusan Politik
Banner Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
WHO Eropa: Vaksin Mungkin Cahaya di Ujung Terowongan, tapi Jangan Dibutakan Olehnya
Seorang pekerja medis memegang vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)
Ada Negara Izinkan Vaksin COVID-19 untuk Anak, WHO: Utamakan Kelompok Prioritas
Sekotak vaksin COVID-19 terlihat saat proses produksi di bengkel pengemasan selama tur media di kantor pusat Sinopharm di Beijing pada 26 Februari 2021. The Beijing Institute of Biological Products mengembangkan vaksin corona dari virus yang sudah dilemahkan. (Noel Celis/AFP)
WHO Izinkan Vaksin COVID-19 Sinopharm untuk Penggunaan Darurat
Salah satu wabah Ebola terburuk di dunia meneror Republik Demokratik Kongo selama 2018 (AP/Al-hadji Kudro Maliro)
WHO Umumkan Wabah Ebola ke-12 di Kongo Berakhir
Botol bertuliskan "Vaksin COVID-19" terlihat di sebelah logo perusahaan biotek Moderna, Paris, Prancis, 18 November 2020. Vaksin COVID-19 buatan Moderna diprediksi segera lolos BPOM Amerika Serikat (Food and Drug Administration atau FDA). (JOEL SAGET/AFP)
Moderna Jadi Vaksin COVID-19 Kelima yang Dapat Izin Darurat WHO
Seorang petugas kesehatan yang kelelahan beristirahat setelah membawa jenazah seseorang untuk dikremasi di Gauhati, India, Selasa (27/4/2021). Kasus virus corona COVID-19 di India melonjak lebih cepat dari tempat lain di dunia. (AP Photo/Anupam Nath)
WHO: Varian Virus Corona B1617 Bukan Penyebab Tunggal Lonjakan COVID-19 di India
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (kanan) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)
Pengingat yang Menyedihkan, WHO Minta Lonjakan Kasus COVID-19 di India Jadi Pelajaran
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
Tak Cuma Pandemi, WHO Ingatkan Dunia Masih Menghadapi Krisis Iklim
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
WHO Minta Dunia Waspada Lonjakan Kasus COVID-19 pada Usia 25 hingga 59
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
Sebut Lonjakan Kasus COVID-19 Global Mengkhawatirkan, WHO Soroti Papua Nugini
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
WHO: Pandemi COVID-19 Masih Jauh dari Usai tapi Kita Punya Alasan untuk Optimistis
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)
WHO: Negara Berpenghasilan Rendah Hanya dapat 0,2 Persen dari 700 Juta Vaksin COVID-19
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)
Tanggapan WHO Soal Pembekuan Darah Jadi Efek Samping Langka Vaksin AstraZeneca
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sambutan pembukaan di acara Bali Democracy Forum secara virtual pada Kamis (10/12/2020). (Dok: Screenshot Youtube MOFA Indonesia)
WHO: Pandemi COVID-19 Paling Memukul Mereka yang Miskin dan Terpinggirkan
Kepala WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus (AFP)
WHO Ingatkan Masyarakat Tak Beli Vaksin COVID-19 Ilegal
Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)
Terjadi Distorsi pada COVAX, WHO Minta Negara Kaya Sumbangkan Vaksin COVID-19
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
WHO: Enam Pekan Menurun, Angka Kematian COVID-19 di Dunia Meningkat Lagi
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah, belakang) berbicara dalam konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)
WHO Minta Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Tetap Dilanjutkan
Menkes Budi Gunadi Sadikin tentang pengadaan vaksin COVID-19. (Foto: jabarprov.go.id)
Perkuat Sistem Kesehatan dan Respon COVID-19, Indonesia Gandeng WHO dan Uni Eropa
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus berbicara dalam sebuah konferensi pers di Jenewa, 11 Maret 2020. WHO menyatakan wabah COVID-19 dapat dikategorikan sebagai "pandemi" karena virus tersebut telah menyebar semakin luas ke seluruh dunia. (Xinhua/Chen Junxia)
WHO Berikan Izin Darurat untuk Vaksin COVID-19 Dosis Tunggal Johnson and Johnson
Ilustrasi Kekerasan terhadap perempuan/ Tumisu from Pixabay
WHO: Kekerasan Terhadap Perempuan Tidak Bisa Dihentikan dengan Vaksin
(Sumber Pixabay)
WHO: Pandemi COVID-19 Mempersulit Upaya Perang Melawan Obesitas
Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah), direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, berbicara pada konferensi pers tentang pembaruan COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss.(Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)
WHO: Tidak Realistis Jika Berpikir Pandemi COVID-19 Usai di Akhir 2021
Seorang petugas kesehatan disuntik vaksin COVID-19 CoronaVac dari Sinovac, di Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura di Bangkok, Minggu (28/2/2021). Pekan ini, Thailand menerima 200.000 dosis pertama vaksin Sinovac dari China dan 117.00 dosis impor vaksin AstraZeneca. (Lillian SUWANRUMPHA/AFP)
WHO Sayangkan Beberapa Negara Prioritaskan Vaksinasi COVID-19 ke Orang Sehat Berisiko Rendah
Loading