WHO: HIV Tingkatkan Risiko COVID-19 yang Parah dan Kritis, ODHA Harus Jaga Kesehatan

Laporan WHO menegaskan bahwa infeksi HIV bisa menjadi faktor risiko dari gejala parah atau kritis akibat COVID-19

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 17 Jul 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 13:00 WIB
Hari HIV/Aids Dunia 2019/Pixabay geralt
Hari HIV/Aids Dunia 2019/Pixabay geralt

Liputan6.com, Jakarta World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa HIV merupakan faktor risiko yang signifikan terhadap gejala COVID-19 parah atau kritis ketika seseorang dirawat atau meninggal di rumah sakit.

Dalam laporan terbaru yang dirilis oleh WHO, hampir seperempat atau 23,1 persen dari semua orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, meninggal dunia.

Dilansir dari laman resmi WHO pada Jumat (16/7/2021), laporan tersebut berdasarkan data surveilans klinis di 37 negara, tentang risiko COVID-19 yang buruk pada ODHA yang dirawat di rumah sakit karena penyakit tersebut.

WHO menemukan, risiko mengembangkan COVID-19 parah atau fatal 30 persen lebih besar pada ODHA, jika dibandingkan pada orang tanpa HIV. Beberapa kondisi penyerta yang umum di antara mereka adalah diabetes dan hipertensi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Prioritaskan ODHA untuk Vaksinasi COVID-19

Vaksinasi Massal di Klaster Covid-19 Cilangkap
Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin untuk warga di MTs As-Syafiiyah, Cilangkap, Jakarta, Kamis (3/6/2021). Vaksinasi massal di zona merah RT 03/RW 03 Cilangkap akibat klaster halal bi halal itu dilakukan terhadap warga yang telah menjalani tes usap dengan hasil negatif. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Pada pengidap HIV/AIDS pria di atas 65 tahun, kondisi diabetes dan hipertensi terkait dengan peningkatan risiko COVID-19 yang lebih parah dan fatal.

Dua penyakit tersebut memang sudah diketahui sebagai salah satu faktor risiko dari gejala parah atau meninggal dunia akibat COVID-19.

Laporan WHO ini pun menyoroti perlunya ODHA untuk menjaga kesehatannya, mengakses dan minum obat ARV secara teratur, serta mencegah dan mengelola penyakit penyerta.

Selain itu menurut mereka, ODHA juga harus diprioritaskan dalam vaksinasi COVID-19 terlepas dari status kekebalan mereka. Jajak pendapat informal WHO mengungkapkan, bahwa dari 100 negara, 40 negara telah memprioritaskan ODHA untuk vaksinasi virus corona.


Tegaskan HIV Bisa Jadi Faktor Risiko Perburukan COVID-19

Meg Doherty, Direktur Program HIV, Hepatitis, dan Infeksi Menular Seksual Global WHO mengatakan, laporan ini memiliki implikasi kebijakan yang penting.

Menurut Doherty laporan ini "menyediakan data yang mengonfirmasi HIV adalah faktor risiko hasil yang buruk dari COVID-19 dan meningkatkan urgensi untuk melihat semua ODHA dalam pengobatan dan dengan akses ke vaksinasi COVID-19."

Data WHO menyebut bahwa sejauh ini, HIV telah merenggut 34,7 juta jiwa di dunia.

Demi mencapai target global baru yang ditetapkan UNAIDS yaitu 95-95-95, negara-negara perlu melipatgandakan upaya menghindari peningkatan infeksi HIV, karena layanan yang terganggu selama pandemi.

Situasi pandemi COVID-19 yang berdampak pada layanan dinilai memperlambat respon kesehatan masyarakat terhadap HIV.


Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19

Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Syarat Lansia, Komorbid hingga Ibu Menyusui Disuntik Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya