Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi social reading karya anak negeri, MOCO, berambisi untuk mendigitalkan semua karya pusaka Nusantara untuk menghindari kepunahan. Salah satu tindakan konkrit yang akan dilakukan adalah mengkonversi buku-buku konvensional ke dalam bentuk digital.
"Selain ingin membangun budaya membaca lewat teknologi digital dengan memanfaatkan media sosial, kami juga ingin melestarikan karya pustaka Nusantara dari kepunahan lewat digitalisasi," kata Bernardus Indra Yustiawan, Head of Communication Aksara Maya selaku pengembang aplikasi MOCO di kantor Liputan6.com, SCTV Tower, Jakarta.
Indra menuturkan, salah satu proyek yang saat ini tengah dijalankan adalah mendigitalkan semua karya sastra Indonesia yang terdapat di Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) H.B. Jassin. Ini merupakan pusat dokumentasi dan perpustakaan sastra Indonesia terbesar dan terlengkap di Indonesia yang terletak di kompleks Taman Ismail Marzuki, jakarta.
"Dalam hal ini kami tidak bermaksud untuk menjadi kompetitor atau menggantikan posisi buku-buku konvensional, melainkan untuk memberikan pengalaman berbeda dalam membaca buku digital (eBook).
Di sisi lain, papar Indra, MOCO juga akan membuka akses membaca tanpa dibatasi ruang dan waktu serta mendukung gaya hidup ramah lingkungan dengan membatasi penggunaan kertas.
MOCO sendiri merupakan aplikasi social reading yang menggabungkan aktivitas membaca dengan fitur–fitur sosial. Dalam artian, para pengguna bisa saling berinteraksi, chatting, dan mem-follow atau following satu sama lain.
Aplikasi ini membenamkan fitur ePustaka yang merupakan perpustakaan digital. Di dalamnya sudah terdapat sekitar 3.000 judul buku yang bisa dibaca, dibeli, dipinjam, dan disewa oleh pengguna.
MOCO berada di naungan PT Woolu Aksara Maya yang diprakarsai oleh empat kreator muda yaitu Sulamso Sudharno, Panya Siregar, Ganidan, dan Ardiansyah. Meskipun mereka memiliki latar belakang berbeda, tetapi memiliki impian yang sama yaitu bagaimana membuat aktivitas membaca menjadi lebih menyenangkan.
Aplikasi MOCO dapat diunduh secara gratis di Google Play Store untuk perangkat Android dan di Apple App Store untuk perangkat berbasis iOS.
(isk/dew)
MOCO Berambisi Digitalkan Semua Pustaka Nusantara
MOCO ingin melestarikan karya pustaka Nusantara dari kepunahan lewat digitalisasi.
diperbarui 20 Jun 2014, 20:00 WIBDiterbitkan 20 Jun 2014, 20:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Terbelit Permasalahan hingga Nyaris Putus Asa, akan Ringan jika Lakukan Ini Kata UAH
Memahami Kepribadian ESFJ-T: Karakteristik, Kelebihan, dan Tantangan
Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia, IPW Apresiasi Putusan Sidang Etik Polri yang Pecat AKBP Bintoro
Beda Jenis Telur, Beda Juga Gizi dan Manfaatnya
Arti Mimpi Melihat Bayi Orang Lain: Tafsir Lengkap dan Maknanya
Menutup-nutupi Aib Saudara, Apakah Mendukung Berbuat Salah? Penjelasan Lugas Buya Yahya
Battle 439 Pebulutangkis Muda di Kejuaraan Klub Mitra PB Djarum 2025, Siapa Jawaranya?
6 Makam Belanda di Kebun Raya Bogor Tertimpa Pohon Tumbang
6 Minuman Rumahan untuk Menurunkan Kadar Asam Urat Secara Alami, Pakai Lemon sampai Timun
Keluak, Racun Mematikan yang Menjelma Rempah Istimewa Nusantara
Mengintip Kemeriahan Milklife Soccer Challenge 2025, Diwarnai Festival SenengSoccer
Sudah Daftar Haji tapi Meninggal sebelum Berangkat, Apakah Dapat Pahala Haji? Ini Kata Buya Yahya