Liputan6.com, Jakarta - Seorang kakek berusia 83 tahun menerima tagihan pemakaian internet dari operator AT&T hingga US$ 24.298 atau sekitar Rp 315 juta. Pria bernama Ronal Dorff itupun kaget bukan kepalang.
Pada Maret lalu ia mengaku telah menghubungi pihak AT&T dan mendapatkan informasi bahwa tagihan pemakaian internetnya hanya US$ 51 atau Rp 661 ribuan dan melonjak hingga US$ 8.596 atau Rp 111 jutaan per bulan.
Baca Juga
Kakek asal Woodland Hills, California ini mengklaim bahwa ia diberitahu oleh salah satu teknisi AT&T untuk memperbaiki masalah tersebut. Namun masalah semakin membesar hingga akhirnya menembus tagihan US$ 24.298.
Advertisement
Atas kejadian ini AT&T secara tegas mengatakan bahwa itu adalah 'kejadian langka' yang mereka alamatkan secara individual. Operator seluler tersebut berharap semua akan berakhir dengan baik. Demikian seperti dikutip dari laman Ubergizmo, Sabtu (2/5/2015).
Hal serupa juga pernah menimpa seorang penumpang maskapai Singapore Airlines bernama Jeremy Gutsche pada akhir tahun lalu. Ia menerima tagihan sebesar US$ 1.171,46 sekitar Rp 15 juta karena kelebihan pemakaian layanan Wi-Fi onboard.
(isk/dhi)