Menkominfo Resmikan Infrastruktur XL di Pulau-pulau Terluar

XL menambah infrastruktur jaringan data dan internet di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam.

oleh Adhi Maulana diperbarui 04 Okt 2015, 14:21 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2015, 14:21 WIB
Menkominfo Resmikan Infrastruktur XL di Pulau-pulau Terluar
XL menambah infrastruktur jaringan data dan internet di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam.

Liputan6.com, Jakarta - PT XL Axiata Tbk (XL) terus memperbesar kontribusi bagi masyarakat melalui layanan telekomunikasi dan layanan digital. Salah satu langkah yang ditempuh antara lain dengan membangun dan mengoperasikan infrastruktur di daerah terpencil dan perbatasan, termasuk pulau-pulau terluar.

Sebagai bagian dari implementasi visi tersebut, XL menambah infrastruktur jaringan data dan internet di Pulau Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, meresmikan secara langsung infrastruktur tersebut, Sabtu (3/10/2015). Turut hadir dalam acara peresmian tersebut Komandan Pangkalan TNI AL Letkol Laut (KH) Elfanda, dan Presiden Presiden Direktur XL, Dian Siswarini.

Dian Siswarini mengatakan, "Sengaja kami menegaskan komitmen kami ini sebagai bagian dari memperingatan HUT XL ke-19 yang jatuh di Oktober 2015 ini. XL sendiri sudah melayani warga Simeulue sejak September tahun 2008. Apa yang kami lakukan di sini merupakan bagian dari upaya kami dalam membantu menyediakan infrastruktur yang bisa menjembatani pembangunan hingga ke daerah-daerah terpencil, termasuk pulau-pulau terluar."


Dian berharap, dengan penambahan BTS 3G di sana selain akan membantu masyarakat untuk mampu lebih terjembatani dalam mengakses informasi, juga akan bisa mendukung promosi daerah. Pulau yang memiliki jumlah penduduk kurang dari 90 ribu jiwa tersebut memiliki sejumlah potensi besar, antara lain di bidang pariwisata, berupa ombak bagus yang cocok untuk olahraga selancar (surfing). Ombak di Simeulue sudah dikenal di antara para peselancar asing, dan secara rutin mereka juga datang ke sana. Selain itu, pulau ini juga memiliki potensi besar di bidang perikanan, salah satunya dalam budidaya udang lobster. Di perkebunan, warga secara turun-temurun antara lain menanam cengkeh.

Konsep yang dinamakan "Pantau Laut" tersebut berupa layanan interintegrasi berbasis layanan telekomunikasi dan data digital yang bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi keberadaan kapal asing yang berada di dalam wilayah perairan Indonesia. Dengan demikian, konsep layanan digital ini bisa diterapkan oleh instansi terkait dalam bidang pertahanan keamanan, juga kelautan dan perikanan.

Sementara itu, XL juga menawarkan suatu konsep sosialisasi kebijakan terkait pencegahan pencurian ikan oleh pemerintah Indonesia ke komunitas-komunitas nelayan di negara-negara tetangga. Dukungan oleh XL bisa dilakukan bekerjasama dengan operator di beberapa negara tetangga yang ada dalam Grup Axiata Bhd. XL sendiri akan mempresentasikan konsep layanan digital ini ke kementrian terkait, termasuk Kemenkominfo.

Saat ini XL juga melayani masyarakat di pulau-pulau terluar seperti Pulau Weh - Sabang (NAD), Nias (Sumut), Kepulauan Natuna (Kepri), sejumlah pulau yang berbatasan dengan parairan Singapura dan Malaysia (Kepri), Sebatik (Kaltara), juga Biak (Papua). Sementara itu, di perbatasan darat dengan negara tetangga, layanan XL ada di Entikong (Kalbar), Jayapura dan Merauke (Papua).

(dhi/isk)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya