Liputan6.com, Jakarta - Malware modern dirancang untuk melakukan berbagai hal, seperti mencuri informasi kartu kredit, memungkinkan pencurian identitas, dan bahkan mematikan stasiun pembangkit nuklir.
Malware modern biasanya melancarkan serangan secara diam-diam dan berjalan di belakang layar. Dengan demikian, tidak akan timbul kecurigaan.
Tapi di masa lalu, virus tidak demikian. Daripada melakukan pembajakan, pencipta virus di masa lalu sering mengawali aksinya dengan menghancurkan komputer dan 'memajang' pengumuman aksi mereka dengan tampilan layar splash norak, yang menunjukkan sejumlah kode, daun pot animasi, atau tengkorak yang tertawa.
Baca Juga
Dikutip dari The Verge, Jumat (12/2/2016), Malware Museum merupakan museum online yang didirikan oleh Mikko Hermanni Hypponen, kepala sumber daya di sebuah perusahaan keamanan asal Finlandia F-secure.
Malware Museum menampilkan versi tiruan sejumlah virus MS-DOS dari tahun 1980-an dan 1990-an.
Pengunjung dapat mengunduh versi virus yang sudah 'dilemahkan'. Kode-kode yang bersifat merusak pada inti virus tersebut sudah dihapus dan yang tersisa tinggal efek visual.
Bagaimana, tertarik untuk mengunjungi museum ini?
(Why/Isk)