Liputan6.com, Jakarta - Microsoft baru saja mengakuisisi startup yang dibuat oleh anak muda berusia 18 tahun. Startup ini merupakan platform livestreaming interaktif untuk para gamer.
Beam, nama startup tersebut, dikembangkan oleh Matt Salsamendi dan rekannya James Boehm yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat.
Startup ini mulai menyita perhatian Microsoft sejak tampil pada kompetisi Startup Battlefield di TechCrunch Disrupt Mei lalu.
Baca Juga
Usai Beam menjadi pemenang di Battlefield, Salsamendi bersama Boehm (20 tahun) menerima pendanaan sebesar US$ 100.000 selama dua tahun dari Thiel Fellows, organisasi milik investor Peter Thiel untuk mengembangkan perusahaan mereka sendiri.
Keberhasilan Salsamendi tak datang tanpa kerja keras. "Aku sangat ingat banyak hari yang kami habiskan dan banyak kode kami buat (untuk mengembangkan Beam)," ujar Salsamendi dalam blognya.
"Aku tahu bahwa yang kami kembangkan itu unik dan menarik, dan akuisisi ini datang tepat pada waktunya. Kami punya platform yang keren, komunitas pengguna yang besar, dan ini saatnya untuk berkembang," ungkapnya.
Lebih lanjut, Microsoft menilai akuisisi ini akan mendongkrak pertumbuhan Xbox Live, salah satu platform sosial game terpopuler di dunia. Dengan dukungan Beam, Xbox Live akan tampil lebih aktif dan menyenangkan.
Adapun, akuisisi ini telah diumumkan Microsoft lewat tim Xbox pada Kamis (11/8/2016) lalu. Sayangnya, seperti dikutip tim Tekno Liputan6.com dari CNN, pihak Microsoft tidak menyebutkan nilai akuisisi tersebut.
Dengan platform Beam, para gamer mengumpulkan ide tentang game (crowdsource) sehingga pengunjung dapat terlibat langsung dengan pemain secara real time.
(Cas/Isk)