Internet Eropa Lumpuh Total Gara-Gara Malware Mirai

Sekitar 1 juta pengguna internet di Eropa tak bisa mengakses internet lantaran terinveksi malware Mirai.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 30 Nov 2016, 08:52 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2016, 08:52 WIB
Android malware
(foto: phonearena.com)

Liputan6.com, Jerman - Sekitar satu juta pengguna internet di Eropa tak bisa mengakses internet pada akhir pekan hingga Senin 28 November waktu setempat.

Hal ini karena ada pembajak router-router di rumah. Aksi ini pun dianggap sebagai salah satu kejahatan siber terkoordinasi.

Mengutip informasi ZDNet, Rabu (30/11/2016), peneliti keamanan menyebutkan bahwa router yang disediakan oleh penyedia layanan internet di Jerman terdampak serangan dari malware Mirai yang dianggap sangat jahat. Mirai sendiri merupakan botnet yang membuat internet di Amerika Serikat sempat lumpuh bulan lalu.

Jika digunakan untuk menyerang target spesifik, Mirai disebut-sebut dapat membuat website, layanan, dan infrastruktur internet lumpuh.

Adapun router rumahan yang diserang sebagian besar adalah buatan Zyxel dan Speedport dengan port 7547 yang terbuka. Biasanya, port ini dipakai oleh penyedia internet untuk mengatur dan memperbaiki masalah router dari jarak jauh.

Kode yang dipakai untuk menyerang router rumahan ini dipercaya didapatkan dari versi Mirai yang telah dimodifikasi.

Berdasarkan cuitan peneliti keamanan Kenn White, ada 41 juta perangkat dengan port 7547 yang terbuka. Alih-alih mengalihkan trafik ke para pembajak, router malah membuat internet lumpuh dan tak bisa diakses.

Para konsumen Deutsche Telekom yang merupakan penyedia internet paling besar di Jerman tak luput jadi korban. Perusahaan menyebut, setidaknya satu juta pengguna (5 persen dari total pengguna) kehilangan akses internet mereka gara-gara Mirai malware. Kejadian ini berlangsung sejak Minggu 27 November 2016.

Kantor federal Jerman yang menangani keamanan informasi menjelaskan, malware tersebut terdaftar di jaringan pemerintah. Namun tidak efektif karena sistem keamanan di kantor federal.

Selanjutnya, penyedia internet pun berusaha memperbaiki layanan internet dengan meminta pelanggannya mematikan router dan menunggu proses pembaruan server setelah reboot. Tak cuma Jerman, beberapa negara seperti Inggris dan Irlandia pun dikabarkan terdampak serangan yang sama.

(Tin/Isk)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya