Lembaga Keuangan Dituntut Lebih Digital

Manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan merupakan bagian penting dalam beradaptasi dengan pelanggan dari generasi saat ini.

oleh Iskandar diperbarui 16 Mar 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 21:00 WIB
Jasa Keuangan
Dok: jaxenter.com

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga jasa keuangan di seluruh dunia berada di bawah tekanan yang amat besar untuk senantiasa kompetitif dengan menambah layanan-layanan digital baru, yang berpusat pada konsumen guna memenuhi beragam tuntutan dari pelanggan-pelanggan yang melek teknologi.

Sering kali bergulat dengan risiko, kepatuhan terhadap peraturan serta budaya yang berfokus pada proses, lembaga-lembaga jasa keuangan berhadapan dengan beberapa silo data dan infrastruktur TI lawas yang kedaluwarsa, sehingga menghalangi mereka meraih manfaat sepenuhnya dari data pelanggan.

Karena data tetap menjadi mata uang utama di dunia digital saat ini, lembaga jasa keuangan juga menghadapi tantangan dalam memenuhi tuntutan-tuntutan baru akan keamanan, privasi, dan kualitas data guna memberikan perlindungan data yang lebih baik bagi pelanggan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, salah satu perusahaan perbankan kenamaan di Indonesia, Bank Danamon, mengadopsi Cloudera Enterprise sebagai penopang sebuah hub data enterprise untuk mempercepat upaya-upaya transformasi yang didorong oleh informasi.

Cloudera sendiri dikenal sebagai penyedia platform global untuk mesin pembelajaran (machine learning) dan analitik, yang dibangun atas teknologi-teknologi open source terbaru.

“Fokus utama transformasi digital kami di Bank Danamon adalah meningkatkan layanan pelanggan, sekaligus mengeliminasi risiko penipuan dan biaya kepatuhan. Teknologi big data telah memungkinkan kami untuk mengelola data pelanggan dengan lebih baik, serta meningkatkan perlindungan data dan mengelola kepatuhan,” kata Mary Bernadette James, Chief Information Officer, Bank Danamon melalui keterangan resminya, Kamis (16/3/2017) di Jakarta.

Platform manajemen data modern dari Cloudera, lanjutnya, memperkuat perusahaan dalam mencapai tujuan digitalisasi dengan belanja modal yang lebih rendah per terabyte dibandingkan dengan mekanisme pengelolaan data tradisional.

Lebih lanjut, Sales Director for Cloudera Indonesia Fanly Tanto mengatakan, dengan tersedianya volume data yang besar dan pergeseran perilaku ke perbankan online, efisiensi memungkinkan lembaga jasa keuangan untuk mengukur big data di berbagai kasus penggunaan, merupakan kunci untuk mendorong keberhasilan pelanggan.

Manajemen risiko dan kepatuhan terhadap peraturan, tambah Fanly, merupakan bagian penting dalam beradaptasi dengan pelanggan-pelanggan dari generasi teknologi saat ini.

"Oleh karena itu, lembaga jasa keuangan seperti Bank Danamon semakin beralih ke teknologi-teknologi disruptif guna mengatasi pertumbuhan tantangan-tantangan kompleks dengan menyingkapkan kekuatan big data dan pada akhirnya menciptakan suatu ekosistem keuangan yang lebih tangguh," pungkasnya.

(Isk/Why)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya