Bug di iOS, Ketik Kata 'Taiwan' Bikin Mati iPhone

Menurut temuan peneliti keamanan, masalah ini terjadi pada iPhone dengan setelah wilayah Tiongkok atau berbahasa Mandarin.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 13 Jul 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 12:30 WIB
PHOTO: Rela Antre Demi Dapatkan iPhone x dan iPhone 8
Sebuah iPhone 8 terbaru dipajang di gerai iBox, Central Park, Jakarta, Jumat (22/12). iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X dijual dengan harga 15 hingga 20 juta rupiah tergantung kapasitas memori. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus bug di iOS ternyata belum sepenuhnya selesai. Terbaru, sebuah bug di iOS 11.4 ternyata dapat membuat iPhone mati seketika saat mengetik kata tertentu.

Adalah seorang peneliti keamanan bernama Patrick Wardle yang menemukan bug ini. Dikutip Tech Radar, Jumat (13/7/2018), dia menemukan saat pengguna iPhone mengetikan kata 'Taiwan' atau menyematkan emoji bendera Taiwan, perangkat tiba-tiba mati.

Wardle menuturkan, bug ini dapat membuat sejumlah aplikasi olah pesan, seperti iMessage, WhatsApp, dan Facebook Messenger tertutup tiba-tiba (crash). Tak hanya pengguna yang menulis pesan berisi kata atau bendera Taiwan, kondisi ini juga berlaku pada penerima pesan.

Setelah diusut, masalah itu ternyata ada di iPhone yang disetel dalam wilayah Tiongkok. Pengguna yang melakukan pengaturan bahasa perangkatnya ke bahasa Mandarin juga disebut terdampak bug ini.

Lantas, apa hubungan Tiongkok dan masalah ini? Seperti diketahui, Tiongkok dan Taiwan masih bersitegang masalah wilayah. Pemerintah Tiongkok tidak mengakui Taiwan sebagai negara mandiri. 

Karena itu, sistem operasi memang disetel agar tidak menampilkan emoji bendera Taiwan. Mantan peneliti NSA menyebut itu merupakan bentuk kompromi Apple terhadap pemerintahan Tiongkok.

Seperti diketahui, Tiongkok merupakan salah satu pasar penting dari Apple. Oleh sebab itu, Apple selalu berupaya untuk mengikuti aturan yang diterapkan di negara tersebut. 

Akan tetapi, Wardle belum memastikan apakah masalah matinya iPhone secara tiba-tiba di merupakan kesalahan pengkodean atau bug yang tidak disengaja. Untuk itu, dia sudah mengirimkan laporan ke Apple terkait bug ini. 

Jutaan iPhone Terancam Bug Aplikasi iOS

Ilustrasi IOS
Ilustrasi IOS (iStockPhoto)

Sebelumnya, Pangu Lab, tim peneliti yang dikenal dengan tool jailbreak iPhone memberi peringatan ada sebuah bug di ribuan aplikasi iOS.

Bug tersebut, kata Pangu Lab, berpotensi mengancam jutaan iPhone yang tenggah dipakai penggunanya.

Memiliki kode nama ZipperDown, bug ini disebut-sebut telah bersarang setidaknya di 10 persen dari total aplikasi yang ada di iOS.

Sebagaimana dikutip dari Sotfpedia, Sabtu (19/5/2018), Pangu menyebut bug ini mampu memungkinkan proses overwrite data atau eksekusi kode pada aplikasi yang terpengaruh.

Dengan celah tersebut, si penyerang mampu membuat sebuah langkah besar, termasuk meretas iPhone.

Pangu menyebut, bug yang sama juga ada di Android, tetapi para peneliti masih enggan membagikan informasi itu.

Melalui proses pemindaian terhadap 168.951 aplikasi iOS, Pangu mengklaim, ada kemungkinan bahwa bug itu terdapat di 15.978 aplikasi. Meski begitu, masih dibutuhkan adanya inspeksi manual untuk mengetahuinya secara pasti.

Pangu menjelaskan, pengembang yang aplikasinya terdampak bug ini perlu menghubungi tim Pangu untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap terkait cara mengatasi kerentanan.

Parahnya, di antara banyak aplikasi terdampak, ada juga aplikasi terkemuka yang ikut terkena bug, salah satunya adalah aplikasi Weibo.

Aplikasi Terkemuka yang Terserang Bug

Ilustrasi IOS
Ilustrasi IOS (iStockPhoto)

Berdasarkan penelitian, cara bug menyerang pada tiap aplikasi berbeda satu sama lain. Namun, para peneliti menjelaskan bahwa ada upaya pembajakan trafik data dalam tiap serangan bug.

"Dari banyak aplikasi terdampak, kami secara manual memverifikasi banyak aplikasi populer, seperti Weibo, Momo, NetEase Music, QQ Music, dan Kwai telah terdampak. Padahal aplikasi-aplikasi ini diunduh lebih dari 100 juta kali. Untuk menghindari bocornya rincian pemrograman, kami menyebutnya ZipperDown," demikian bunyi penjelasan dari Pangu.

Sampai saat ini, Pangu tidak memberikan penjelasan terperinci, tapi agar pengguna tidak terkena serangan apapun, pihak Pangu menyebut, mereka bersedia bekerja sama dengan pengembang untuk mengatasi masalah ini.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya